Yerusalem, MINA – Keputusan perusahaan eskrim Ben & Jerry untuk mengakhiri penjualan produknya di wilayah Pendudukan Palestina, disambut gembira oleh banyak orang. Pendukung Palestina mengumumkan di media sosial keputusan mereka untuk meningkatkan konsumsinya terhadap produk merek rumah tangga tersebut.
Sementara itu, para pejabat Israel mengecam langkah Ben & Jerry dan mencelanya sebagai “bentuk baru terorisme”, MEMO melaporkan, Kamis (22/7).
Presiden Israel yang baru dilantik, Isaac Herzog, bergabung bersama paduan suara kemarahan para pejabat Israel.
“Boikot Israel adalah terorisme jenis baru, terorisme ekonomi,” kata Herzog, dilaporkan oleh Haaretz pada upacara memperingati perdana menteri dan presiden Israel yang telah meninggal.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Terorisme mencoba merugikan warga Israel dan ekonomi Israel. Kita harus menentang boikot dan terorisme ini dalam bentuk apa pun,” katanya.
Herzog menambahkan bahwa kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel “tidak mencari perdamaian, dan ingin merusak keberadaan Negara Israel. Itu membidik ekonomi Israel.”
Didirikan pada tahun 2005 setelah putusan Mahkamah Internasional (ICJ) tahun 2004 tentang Tembok Pemisahan, yang dinyatakan ilegal oleh badan dunia itu, gerakan BDS yang dipimpin Palestina melakukan kampanye untuk mengakhiri pendudukan Israel dan rezim apartheidnya.
Sejak didirikan, BDS telah menjadi semakin kuat terutama karena status Israel sebagai negara yang mempraktikkan apartheid menjadi tidak mungkin untuk disengketakan setelah publikasi beberapa laporan profil tinggi.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pada bulan April, organisasi hak asasi manusia terkemuka Human Rights Watch (HRW) bergabung dengan sejumlah kelompok terkemuka lainnya untuk menyatakan bahwa Israel melakukan kejahatan apartheid dan penganiayaan.
Sebelum laporan HRW, kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem mengecap Israel sebagai negara “apartheid” yang “mempromosikan dan melanggengkan supremasi Yahudi antara Laut Mediterania dan Sungai Yordan.” (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza