Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS di DK PBB : Kutuk Serangan Senjata Kimia

Syauqi S - Selasa, 17 April 2018 - 20:52 WIB

Selasa, 17 April 2018 - 20:52 WIB

138 Views ㅤ

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley. (Foto AA)

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley. (Foto AA)

New York, MINA – Amerika Serikat (AS) salah satu kekuatan Barat dan NATO, mengutuk serangan senjata kimia rezim Bashar al-Assad terhadap penduduk sipil di Douma, Suriah, beberapa waktu lalu.

Bahkan AS mengambil opsi militer terhadap rezim Suriah sebagai respons.

Berikut piadato sambutan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, di markas PBB di New York City, Amerika Serikat, 14 April 2018, seperti dilansir usun.state.gov.

Terima kasih Bapak Presiden dan Terima kasih Bapak Sekjen untuk briefing hari ini. Ini adalah pertemuan ke-5 DK PBB selama seminggu terakhir membahas situasi di Suriah. Selama seminggu kita berdialog. Kita membahas soal korban di Douma. Kita membahas rezim Assad dan para pendukungnya yaitu Russia dan Iran. Selama seminggu pula kita membahas kekejian yang disebabkan senjata kimia. Waktu berdialog telah selesai tadi malam.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Hari ini, kita berada di sini karena tiga anggota tetap DK PBB bertindak. Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat – bukan sebagai bentuk balas dendam, bukan sebagai hukuman, dan juga bukan sebagai bentuk pamer kekuatan. Kami bertindak untuk mencegah penggunaan senjata kimia di kemudian hari dengan menuntut pertanggungjawaban rezim Suriah atas kejahatan kemanusiaan.

Pagi tadi kita semua melihat informasi yang tidak benar yang dilancarkan oleh pihak Rusia. Namun upaya sia-sia Rusia untuk mengalihkan fakta tidak berhasil. Informasi dalam jumlah besar menunjukkan bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia di Douma pada 7 April. Informasi tadi secara jelas menunjukkan kejahatan yang dilakukan Assad.

Gambar-gambar anak-anak yang tewas bukanlah berita palsu. Mereka adalah korban kebiadaban rezim Suriah yang tidak berperikemanusiaan. Dan mereka adalah korban rezim dan juga kegagalan Rusia untuk tunduk pada komitmen internasional yang menuntut penghapusan semua jenis senjata kimia dari Suriah. Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris bertindak setelah mempelajari fakta-fakta ini seteliti mungkin.

Target yang kami pilih berada tepat di jantung program senjata kimia ilegal rezim Suriah. Serangan tersebut direncanakan dengan hati-hati untuk meminimalkan korban jiwa warga sipil. Reaksi ini dapat dibenarkan, sah, dan proporsional. Amerika Serikat dan sekutunya telah melakukan semua hal yang kami bisa untuk menggunakan cara diplomasi demi memusnahkan gudang senjata kimia milik Assad.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Kami tidak hanya memberikan satu kesempatan diplomasi. Kami memberi kesempatan demi kesempatan untuk diplomasi. Enam kali: Sebanyak itulah Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan untuk menangani senjata kimia di Suriah. Bahkan kami mengupayakan lebih jauh lagi. Pada tahun 2013, Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang mengharuskan rezim Assad untuk menghancurkan kepemilikan senjata kimianya.

Suriah berkomitmen untuk tunduk pada Konvensi Senjata Kimia, yang berarti tidak bisa lagi memiliki senjata kimia di tanahnya.

Presiden Putin mengatakan Rusia akan menjamin bahwa Suriah mematuhi. Kami berharap cara diplomasi ini akan berhasil dalam mengakhiri horor serangan kimia di Suriah. Tapi seperti yang kita lihat dari tahun lalu, hal tersebut tidak terwujud.

Assad memperhatikan tatkala Rusia sibuk melindungi rezim Suriah. Rezim Suriah tahu mereka bisa bertindak secara bebas dari hukuman, dan itu terjadi.

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Pada bulan November, Rusia menggunakan hak vetonya untuk menghentikan Mekanisme Investigasi Gabungan, alat utama yang dimiliki untuk mencari tahu siapa yang menggunakan senjata kimia di Suriah. Sama seperti Rusia yang menggunakan hak veto-nya ketika rezim Assad menggunakan sarin, yang menyebabkan puluhan korban luka-luka dan kehilangan nyawa.

Veto Rusia adalah lampu hijau bagi rezim Assad untuk menggunakan senjata paling biadab ini terhadap rakyat Suriah, yang sepenuhnya melanggar hukum internasional. Amerika Serikat dan sekutu kami tidak akan membiarkan hal itu. Senjata kimia merupakan ancaman bagi kita semua. Merupakan ancaman yang unik, karena senjata ini begitu jahat sehingga komunitas internasional setuju bahwa harus dilarang.

Kita tidak dapat berdiam diri dan membiarkan Rusia mengotori setiap norma internasional yang kita perjuangkan, dan memungkinkan penggunaan senjata kimia tanpa tanggung jawab. Sama seperti penggunaan senjata kimia rezim Suriah akhir pekan lalu yang bukan merupakan insiden  yang berdiri sendiri, reaksi kami adalah bagian dari jalur baru yang dipetakan tahun lalu untuk mencegah penggunaan senjata kimia di masa depan.

Strategi Suriah kami tidak berubah. Namun, rezim Suriah telah memaksa kami untuk mengambil tindakan akibat penggunaan senjata kimia yang mereka lakukan secara berulang-ulang. Sejak serangan kimia pada bulan April 2017 di Khan Shaykhun, Amerika Serikat telah memberlakukan ratusan sanksi pada individu dan entitas yang terlibat dalam penggunaan senjata kimia di Suriah dan Korea Utara. Kami telah menentukan entitas di Asia, Timur Tengah, dan Afrika yang telah memfasilitasi proliferasi senjata kimia. Kami telah mencabut visa petugas intelijen Rusia sebagai tanggapan terhadap serangan kimia di Salisbury. Kami akan terus mencari dan memanggil siapa saja yang menggunakan – dan siapa saja yang membantu dalam penggunaan – senjata kimia.

Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania

Dengan aksi militer kemarin, pesan kami sangatlah jelas. Amerika Serikat tidak akan mengizinkan rezim Assad terus menggunakan senjata kimia. Semalam, kami menghancurkan fasilitas penelitian utama yang digunakan untuk merakit senjata pemusnah masal. Saya sampaikan kepada Presiden pagi ini dan dia mengatakan jika rezim di Suriah masih menggunakan gas beracun lagi, maka Amerika Serikat akan terus melakukan serangan.  Saat Presiden kami menggambar ‘garis merah’ [terkait senjata kimia], Presiden akan menekankan ‘garis merah’ ini.

Amerika Serikat mengucapkan terimakasih kepada Inggris dan Perancis yang telah menjadi bagian dari koalisi yang menentang penggunaan senjata kimia. Kami mengepungnya, kami telah sepakat. Semalam, rekan-rekan dan sekutu kami yang sangat penting bersama-sama menanggung beban bagi kita semua. Dunia peradaban berhutang terima kasih kepada mereka semua. Beberapa minggu dan bulan mendatang, Dewan Keamanan sebaiknya mengambil waktu untuk memikirkan kembali perannya dalam mempertahankan hukum internasional.

Dewan Keamanan telah gagal memenuhi tanggung jawabnya mencegah penggunaan senjata kimia. Kegagalan ini sebagian besar akibat halangan dari Rusia. Kami berharap Rusia bisa melihat situasi ini dan mengambil tanggung jawabnya sebagai Anggota Tetap Dewan dan memperjuangkan prinsip Perserikatan Bangsa Bangsa yang seharusnya dijunjung.

Semalam, kami berhasil menyerang jantung pembuatan senjata kimia Suriah, dan berkat aksi ini, kami yakin telah melumpuhkan program senjata kimia Suriah. Kami bersiap untuk terus melakukan tekanan ini, bila rezim Suriah berniat meneruskan misinya.

Baca Juga: Israel Bunuh Pejabat Hezbollah Mohamad Afif

Terima kasih

(T/R11/RS2)

Baca Juga: Hezbollah Serang Pangkalan Utama Militer Israel di Tel Aviv

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional