ZULKIFLI HASAN: MASJID AN-NUBUWAH INSYA ALLAH DAPAT LAKSANAKAN FUNGSI SESUAI TUNTUNAN NABI MUHAMMAD SAW

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memberikan sambutan pada Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid An-Nubuwwah di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat. (Foto: MINA/P004)
memberikan sambutan pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat. (Foto: MINA/P004)

Bandar Lampung, 14 Muharram 1436/7 November 2014 (MINA) – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. Zulkifli Hasan,S.E.,M.M. mengharapkan Masjid An-Nubuwwah, Insya Allah akan menjadi masjid yang melaksanakan fungsinya sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

“Secara lebih luas kita berharap, dari Masjid An-Nubuwwah ini Insya Allah benar-benar akan memancarkan cahaya Islam, menyebarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan umat Islam,” kata Zulkifli Hasan dalam sambutannya pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid An-Nubuwwah di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat.

Berikut Teks Lengkap Sambutan Ketua MPR RI Dr. H. Zulkifli Hasan, SE.,M.M.

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati:

  • Gubernur Lampung beserta jajarannya;
  • Bupati Lampung Selatan beserta jajarannya;
  • Pembina dan Pimpinan pondok Pesantren Al-Fatah;
  • Para Pimpinan Pondok Pesantren, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat; serta
  • Para undangan dan hadirin sekalian yang berbahagia.

Mengawali acara pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, sebagai insan beriman dan bertaqwa marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Waa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, pada hari ini kita dapat hadir bersama dalam ikhtiar kita semua melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Masjid An-Nubuwah di Pondok Pesantren Al-Fatah Al Muhajirin.

Shalawat serta salam semoga dilimpahkan selalu kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah mengantar manusia dari alam jahiliyah yang penuh dengan pertikaian, permusuhan dan perpecahan, menuju ajaran islam yang penuh dengan nilai-nilai persaudaraan, kerukunan, dan kasih sayang bagi segenap alam.

Sebelum menyampaikan Sambutan pada kesempatan ini, Saya atas nama Pimpinan MPR RI mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang memiliki prakarsa dan an-niyah azimatul qolbi untuk melaksanakan pembangunan Masjid An-Nubuwah ini.

Hadirin yang saya hormati,

Masjid merupakan sebaik-baik tempat di muka bumi ini, disanalah tempat peribadatan seorang hamba kepada Allah, dengan tujuan memurnikan ibadahnya hanya untuk Allah semata. Dari sanalah titik pangkal penyebaran tauhid, Allah Subhanahu Waa  Ta’alaa telah memuliakan masjid-masjid-Nya dengan tauhid.

Dan diantara ibadah yang sangat agung kepada Allah Subhanahu Waa Ta’alaa, adalah memakmurkan masjid Allah, yaitu dengan cara mengisinya dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Bentuk memakmurkan masjid bisa pemakmuran secara lahir maupun batin. Secara batin, yaitu memakmurkan masjid dengan sholat jamaah, tilawah Al-Quran, dzikir yang syari, belajar dan mengajarkan ilmu agama, kajian-kajian ilmu dan berbagai ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan pemakmuran masjid secara lahiriah, adalah menjaga fisik dan bangunan masjid, sehingga terhindar dari kotoran dan gangguan lainnya.

Hadirin yang saya hormati,

Ikhtiar membangun dan memakmurkan masjid merupakan perintah agama, dan Rasulullah SAW pun menganjurkan kepada umatnya untuk membangun masjid dimana saja mereka berada. Para Sahabat telah mendalilkan bahwa Rasulullah SAW telah menyuruh kami membangun masjid ditempat tinggal kami dan supaya kami menjaga kebersihannya” (HR. Ahmad dan Tarmidzi).

Dari hadits ini dapat kita pahami bahwa membangun masjid itu bukan hanya sekedar memelihara dan melestarikan warisan, melainkan juga merupakan perintah baik dari Allah maupun dari Rasulnya. Dalam Al Qur`an diisyaratkan betapa pentingnya sebuah Masjid sebagai ajang ber-fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan).

Selain dari pada itu, ikhtiar membangun dan memakmurkan masjid adalah wujud bagi umat islam untuk memupuk dan menyebarkan nilai-nilai keislaman seperti cinta pada sesama, cinta pada tanah air, cinta pada kemanusiaan, cinta pada keadilan, cinta pada kebenaran, cinta pada keindahan, cinta pada pengetahuan, cinta pada kedamaian dan lain-lain adalah sederet nilai yang membuat wajah Islam sejuk dan menyejukkan. Islam semacam inilah yang sejatinya kita pertahankan, kita terapkan dalam kehidupan kita sekarang.

Sesuai dengan nama dan cita-citanya yang mulia, Masjid An-Nubuwwah, Insya Allah akan menjadi masjid yang melaksanakan fungsi sesuai tuntunan nabi Muhammad SAW. Secara lebih luas kita berharap, dari Masjid An-Nubuwwah ini Insya Allah benar-benar akan memancarkan cahaya islam, menyebarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan umat islam, serta persaudaraan dan kerukunan dalam bermasyarakat, berbangsa dan tata pergaulan antar manusia seluruhnya.

Hadirin yang saya hormati,

Bangsa indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim, serta dunia pada umumnya, saat ini sangat memerlukan siraman nilai-nilai ilahiah yang terpancar dari hakikat masjid, tempat bersujud kepada sang pencipta. Di tengah berbagai masalah, konflik, dan mungkin perseteruan, diperlukan perekat kuat yang menjalin jiwa-jiwa yang masih memiliki rasa kemanusiaan, yang itu semua digali dari nilai-nilai spiritual dan insaniah dari aktivitas umat di masjid.

Dalam kerangka inilah, esensi masjid sebagai pusat aktivitas umat islam dalam kegiatan keumatan, pusat pengembangan dakwah Islam, serta menjadi pusat peradaban bagi kejayaan islam menjadi garda terdepan dalam meluruskan dan menjawab setiap tantangan dinamika perkembangan Islam.

Hal ini pula yang dalam lintasan sejarah kita kenal bahwa berbagai peradaban bermula dari masjid, seperti Nabi Muhammad SAW mengerahkan potensi juang umat dari masjid An-Nabawi, pusat kemajuan keilmuan islam dari masjid Al-Azhar di kairo, serta simbol perjuangan umat islam yakni masjid Al-Aqsha Palestina. Dan Insya Allah seberkas sinar kebangkitan kejayaan umat islam akan terlahir dari masjid An-Nubuwwah ini. Amin yaa Rabbal Alamin.

Oleh karena itu, kita semua sebagai umat islam tentu sangat mendukung upaya dari pengelola masjid An-Nubuwwah ini untuk menjadikan masjid ini sebagai pusat kajian ilmu-ilmu islam, tempat berlangsungnya konferensi-konferensi internasional tentang kebangkitan umat islam, menjadi pusat rujukan perpustakaan berbasis internet, pembelajaran Al-Quran online, serta termasuk di dalamnya sebagai pusat kajian dan informasi perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan Palestina.

Hadirin yang saya hormati,

Dalam pengelolaan masjid dimanapun, setidaknya ada empat prinsip dasar yang perlu diperhatikan dan dipedomani: Pertama, membina dan memelihara masjid sesuai dengan tuntunan dan ajaran Islam. Kedua, memelihara dan mempertahankan kehormatan masjid sebagai lambang kesatuan umat. Ketiga, membina dan memelihara silaturahmi sesama jamaah masjid dan masyarakat sekitarnya. Keempat, mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat dakwah dan syiar Islam yang menimbulkan simpati, kedamaian dan ketenteraman bagi lingkungan sekitarnya.

Sejalan dengan perkembangan masyarakat, fungsi masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam, baik kegiatan dakwah, sosial, pendidikan, maupun kegiatan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, seperti baitul mal, unit pelayanan zakat infaq shadaqah dan sebagainya, perlu mendapat perhatian yang lebih besar dari umat Islam. Masjid An-Nubuwah yang berada di lingkungan pondok pesantren Al-Fatah dan Perkampungan Islam Al-Muhajirin, saya kira juga bisa mengembangkan fungsi di atas sesuai dengan lingkungannya.

Penting untuk kita pahami bersama, Masjid memiliki potensi-potensi umat yang besar, dan jika hal itu bisa digerakkan secara optimal, maka saya yakin selain akan menghasilkan peningkatan bagi kesejahteraan umat, juga Insya Allah akan dapat melahirkan generasi santri-santri, calon-calon pemimpin umat dan bangsa, yang mampu memberikan warna dan nilai-nilai islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Hadirin yang saya hormati,

Di tengah arus globalisasi dan potensi kerusakan pada sistem nilai dalam kehidupan masyarakat kita dewasa ini, yang pengaruhnya dirasakan hingga ke kota kota kecil dan pedesaan melalui sarana informasi dan komunikasi, umat Islam perlu lebih memaknai keberadaan masjid sebagai benteng moral masyarakat. Melalui masjid-masjid yang tersebar di setiap pelosok tanah air kita, kini saatnya kita membangkitkan kembali kesadaran umat Islam untuk memelihara dan memulihkan citra diri sebagai muslim.

Marilah kita kembali ke masjid, dalam arti membina kehidupan sebagai pribadi, keluarga dan umat agar selalu terpaut dengan masjid sebagai “rumah Allah” yang memancarkan nilai kesucian, kebenaran, ketundukan jiwa kepada Al-Khalik, serta kesetaraan derajat manusia.

Hadirin yang saya hormati,

Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang membahagiakan ini, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada Saya, semoga dalam target dua tahun ke depan, kita akan menyaksikan berdirinya Masjid An-nubuwwah sebagai lambang peradaban dan kejayaan, serta pusat kunjungan dan rujukan dunia islam.

Saya meyakini dengan ketulusan dan keikhlasaan kita bersama, target pembangunan Masjid dapat kita selesaikan dan tujuan pembangunan Masjid An-Nubuwah ini dapat kita capai bersama-sama.

Akhirul Kata, dengan mengharapkan ridha dan hidayah dari Allah Subhanahu Waa Ta’alaa, seraya mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahiim, peletakan batu pertama pembangunan Masjid An-Nubuwwah di kompleks Pondok Pesantren , pada hari ini, Jum’at, 14 Muharram 1436 H./ 7 November 2014, dengan ini saya nyatakan resmi dimulai. Allahu Akbar.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa selalu melancarkan dan melindungi kita semua dalam melaksanakan amanah yang dipercayakan kepada kita semua.

Sekian dan terima kasih.

Billahi taufiq walhidayah,

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Pimpinan MPR RI

Ketua,

Dr. H. Zulkifli Hasan, SE.,M.M.

(T/P4/P3).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0