Gaza, MINA – Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam di Palestina Hamas, Sami Abu Zuhri menggambarkan pernyataan yang disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang persiapan pendudukan Israel untuk melakukan pencaplokan atau penggabungan wilayah Lembah Yordan dan permukiman-permukiman ilegal Israel di Tepi Barat sebagai eskalasi yang berbahaya.
“Pesan kami untuk Netanyahu, pendudukan (Israel) tidak memiliki tanah air. Pendudukan kalian atas tanah Palestina pasti akan berakhir, sama seperti nasib semua sebelum kalian,” kata Abu Zuhri, Demikian PIC melaporkan.
Pernyataan Abu Zuhri ini disampaikan menyusul pernyataan yang disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Sabtu malam (8/2).
Dalam pernyataan tersebut Netanyahu mengumumkankan mulai memetakan peta dari apa yang disebutnya “Negara Israel”, sebagaimana yang telah ditentukan dalam rencana perdamaian Amerika Serikat untuk Timur Tengah, yang diumumkan Presiden Donald Trump, pada 28 Januari 2020 lalu, yang disebut dengan “Kesepakatan Abad Ini” (Deal Of Century).
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berpidato di permukiman Yahudi “Ma’aleh Adumim”, yang didirikan di tanah Palestina di al-Quds yang diduduki penjajah Israel.
Netanyahu menambahkan dalam pidatonya, pihaknya sedang dalam proses menggambar peta-peta itu sesuai dengan apa yang ditentukan oleh rencana Amerika.
Dia menyatakan, bahwa persiapan peta rencana tersebut akan dilakukan implementasi kedaulatan (Israel) atas seluruh wilayah yang tercakup di dalam peta tersebut. Termasuk di dalamnya permukiman-permukiman ilegal Israel yang dibangun di wilayah di Tepi Barat dan seluruh Lembah Yordan. (T/R4/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon