Gaza, MINA – Hamas akan segera membebaskan sandera Amerika-Israel, Edan Alexander Senin (12/5) hari ini. Langkah ini ditempuh setelah melakukan pembicaraan serius dengan Amerika Serikat dengan kesepakatan gencatan senjata memastikan bantuan mengalir ke Gaza.
Hamas merilis sebuah pernyataan pada Ahad: “Tentara Israel Edan Alexander, yang berkewarganegaraan ganda AS, akan dibebaskan sebagai bagian dari langkah-langkah yang diambil untuk mencapai gencatan senjata, membuka kembali penyeberangan, dan memberikan bantuan dan pertolongan kepada rakyat kami di Jalur Gaza”.
Media Israel The Times of Israel menyebutkan, informasi akan dibebaskannya Edan Alexander, disampaikan seorang pejabat senior AS. Sementara itu, di jaringan telegram Hamas diulas negosiasi dengan AS untuk pelepasan Edan merupakan pukulan bagi Netanyahu yang gagal dalam menjalankan tugasnya. Trump sendiri dikabarkan mengabaikan Netanyahu yang gagal dalam mencapai kesepakatan dengan Hamas.
Netanyahu disebut telah gagal dan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Hamas selama ini. Salah satu orangtua sandera Amerika, Nimrod Cohen mengatakan, anaknya dikirim untuk membela negara, tetapi Netanyahu telah meninggalkan para sandera demi kepentingan politiknya.
Baca Juga: Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Semakin Intensif di Tengah Perpecahan Trump-Netanyahu
Orang tua Alexander melakukan perjalanan ke Israel dari AS dengan utusan pemerintah Trump untuk penyanderaan Adam Boehler agar dapat tiba tepat waktu untuk pembebasan putra mereka.
Utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk sandera Adam Boehler akan melakukan perjalanan ke Israel bersama orang tua sandera Amerika-Israel, Edan Alexander, menjelang pembebasannya dari tawanan Hamas, kata seorang pejabat AS kepada The Times of Israel.
Sebelumnya, Boehler mengatakan bahwa berita tentang pembebasan Alexander merupakan sebuah langkah maju yang positif.
“Kami juga akan meminta Hamas untuk membebaskan empat warga AS lainnya yang diculik.” []
Baca Juga: Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Kritik Keras Rencana Israel-AS Awasi Distribusi Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza