Washington, 2 Rajab 1437/11 April 2016 (MINA) – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat, Bernie Sanders mengatakan, peperangan antara Israel dan Palestina pada 2014 lalu tidak seimbang. Menurutnya, kekacauan itu menggambarkan kebijakan luar negeri AS.
“Apakah pihak Israel yang tidak proporsional? Saya pikir itu,” kata Sanders dalam sebuah talkshow bertema “State of the Union” yang ditayangkan CNN, Ahad (10/4), demikian Presstv dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Saya berpikir bahwa kita tidak akan pernah bisa membawa perdamaian ke wilayah itu kecuali kita juga memperlakukan orang Palestina dengan bermartabat dan hormat, dan itu adalah pandangan saya,” imbuhnya.
Pada awal Juli 2014 lalu, Israel melancarkan perang di Jalur Gaza selama 50 hari serangan berakhir pada 26 Agustus dengan gencatan senjata yang mulai berlaku setelah negosiasi tidak langsung di ibukota Mesir, Kairo.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Hampir 2.200 warga Palestina, termasuk 577 anak-anak, tewas dalam serangan Israel. Lebih dari 11.100 orang, termasuk 3.374 anak-anak, 2.088 perempuan dan 410 orang tua terluka dan puluhan ribu rumah hancur.
Dalam wawancara itu, Sanders, seorang Yahudi sekuler, mengatakan, ia berharap untuk memberikan sesuatu yang seimbang tentang isu-isu yang berkaitan dengan Israel dan Palestina daripada kebanyakan politisi AS.
“Aku ingin mengambil posisi yang lebih seimbang,” jawab Sanders.
Ia berharap bahwa setiap orang di negeri ini ingin melihat penderitaan yang tidak pernah berakhir akibat perang dan konflik di Timur Tengah. Ini masalah yang sulit dan orang-orang yang baik telah mencoba untuk berurusan dengan itu selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Tentu saja kami akan mendukung Israel, tetapi Anda tidak bisa mengabaikan kebutuhan rakyat Palestina di Gaza sekarang: kemiskinan, pengangguran, komunitas mereka telah hancur,” kata Sanders.
“Anda tidak bisa mengabaikan fakta tersebut. Dan Anda tidak bisa hanya hanya peduli tentang kebutuhan Israel. Anda harus khawatir tentang kebutuhan semua orang dari wilayah tersebut,” pungkasnya. (T/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran