Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanders Sebut Perlakuan Netanyahu Terhadap Palestina Tidak Adil

sajadi - Rabu, 24 April 2019 - 13:45 WIB

Rabu, 24 April 2019 - 13:45 WIB

3 Views

Washington, MINA – Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Bernie Sanders pada Selasa (23/4) menyebut perlakuan pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terhadap Palestina tidak adil.

Sanders menyatakan, ia bukanlah anti-Israel, dengan bukti bahwa beberapa anggota keluarganya tinggal di Israel dan bahkan mendefinisikan dirinya sebagai 100 persen pro-Israel.

“Saya punya keluarga di Israel. Saya bukan anti-Israel. Tetapi faktanya adalah Netanyahu adalah politisi sayap kanan yang saya pikir memperlakukan orang-orang Palestina dengan sangat tidak adil, ”kata Sanders, seperti dikutip dari Jerusalem post, Rabu (24/4).

Ia mengatakan, akan mendekati konflik Israel-Palestina secara berbeda dari administrasi sebelumnya. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk mencoba menyatukan orang dan tidak hanya mendukung satu negara, yang sekarang dijalankan oleh sayap kanan.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

“saya katakan, pemerintah (Netanyahu) rasis,” tambahnya.

Komentar tersebut dibuat sebagai jawaban atas pertanyaan tentang bagaimana ia akan mempertahankan hubungan yang kuat antara Amerika Serikat dan Israel, meskipun ada kritik.

Menurutnya, Israel memiliki hak di dunia untuk hidup dalam kedamaian dan keamanan, dan tidak menjadi sasaran-serangan. Tetapi Amerika Serikat perlu peduli dengan rakyat Palestina, bukan hanya Israel.

“Amerika Serikat memberikan miliaran dolar setahun kepada Israel dalam bantuan militer yang (saya) yakini tidak radikal,” kata Sanders.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Sanders resmi mencalonkan diri untuk pemilihan presiden AS pada 2020. Sebelumnya, ia kalah dalam pertarungan internal partai Demokrat dari Hillary Clinton di pilpres 2016 lalu. Ayahnya adalah imigran Yahudi asal Polandia. (T/Sj/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Rekomendasi untuk Anda