Jakarta, MINA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Dr H Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA, membuka acara Indonesia International Book Fair (IIBF) 2021, Rabu (8/12).
Acara ini digelar oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) dan berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat selama lima hari (8-12 Desember 2021).
Menurut Arys Hilman Nugraha, Ketua Umum Ikapi, penyelenggaraan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2021 berlangsung secara hybrid dan memberikan dua pesan sekaligus.
“Pertama, untuk mengingatkan kembali masyarakat tentang pentingnya kebiasaan membaca buku, bahkan dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19. Kegiatan yang berlangsung di Balai Sidang Jakarta (JCC) juga menjawab kerinduan masyarakat untuk hadir pada peristiwa perbukuan yang tidak sekadar berisi pameran dan penjualan buku, melainkan ruang temu para pencinta ilmu pengetahuan, ajang pelatihan, tempat pembaca-penulis berdiskusi, dan wadah aneka aktivitas intelektual lainnya.” kata Arys dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Kamis (9/12).
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Kedua, Acara di JCC ini menunjukkan sepanjang memenuhi protokol kesehatan yang ketat dan sesuai ketentuan, kegiatan perbukuan dapat berlangsung. Di sisi lain, masyarakat dapat tetap mengakses IIBF secara daring dan mencakup semua kegiatan, dari diskusi hingga pembelian buku.
Kegiatan secara hybrid sebagai bagian dari transformasi telah membuka akses baru, yakni masyarakat yang sulit menjangkau IIBF karena kendala jarak, kini dapat ikut menikmati agenda perbukuan yang telah hadir sejak 1980 tersebut.
Secara umum, industri perbukuan menemukan peluang baru melalui teknologi dalam menjalankan semua aspek penerbitan, mulai dari akuisisi naskah, proses produksi, pemasaran digital, hingga saluran distribusi.
“Konsep hybrid ini diharapkan mampu menjembatani semua penerbit di Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam pameran buku terbesar di ASEAN ini. Penerbit-penerbit di luar Jabodetabek dapat berpartisipasi dalam pameran daring. Selain itu, pembaca di seluruh Indonesia pun dapat menikmati pameran ini tanpa perlu keluar rumah,” ucap Syahrir, Ketua IIBF 2021.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Selain pameran buku, selama lima hari IIBF juga menggelar 60 acara yang melibatkan pelaku perbukuan. Acara-acara dalam IIBF 2021 juga digelar dalam konsep luring dan daring. Sebanyak 23 acara akan diadakan secara luring di panggung utama IIBF 2021 dan lainnya akan digelar secara daring melalui aplikasi webinar virtual.
Para pengisi acara diantaranya adalah Akmal Nasery Basral, Kak Seto, Tasaro GK, Eka Kurniawan, A. Fuadi, Fachry Ali, Effendi Gazali, Habiburrahman El Shirazy, Asma Nadia, dan Hilbram Dunar.
Ikapi berharap IIBF 2021 yang berlangsung pada 8-12 Desember ini dapat turut meningkatkan minat baca masyarakat dan menggairahkan kembali industri penerbitan nasional. Buku harus kembali menjadi bagian dari ingatan kolektif masyarakat dalam situasi apa pun, dalam ‘new normal’ yang bagaimanapun.
Buku adalah gerbang bagi ilmu pengetahuan, kecerdasan masyarakat, dan kemajuan peradaban bangsa.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
IIBF 2021 adalah pameran buku ke-41 yang sudah diselenggarakan sejak 1980 oleh Ikapi.
Ikapi adalah asosiasi profesi penerbit satu-satunya di Indonesia yang menghimpun para penerbit buku dari seluruh Indonesia.
Selain penerbit, IIBF 2021 melibatkan nyaris semua pelaku perbukuan, yaitu penulis, penerjemah, penyadur, editor, desainer, ilustrator, pencetak, pengembang buku elektronik, dan toko buku. (R/R11/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan