Paris, MINA – Konflik Turki yang meningkat dengan Yunani dan Siprus akan menjadi pembahasan utama pada pertemuan Dewan Eropa bulan ini, ketika sanksi akan dipertimbangkan terhadap Pemerintah Ankara.
Agenda itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian pada Ahad (6/9), demikian dikutip dari Nahar Net.
Rekan-rekan Perancis sesama negara Uni Eropa juga telah membahas “berbagai pembalasan” yang dapat mereka lakukan sehubungan dengan Turki.
Turki memulai usaha eksplorasi hidrokarbon yang didukung militer di perairan antara Yunani dan Siprus pada 10 Agustus, meningkatkan ketegangan di koridor strategis Mediterania timur.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Yunani menanggapi dengan latihan angkatan laut untuk mempertahankan wilayah maritimnya, yang kemudian didukung oleh pengerahan fregat dan jet tempur Perancis.
Perselisihan antara anggota NATO itu telah menggarisbawahi meningkatnya risiko geopolitik di daerah tersebut karena Turki mengejar kebijakan nasionalis yang lebih agresif di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Kepala diplomatik Uni Eropa Josep Borrell juga telah meningkatkan kemungkinan sanksi terhadap Ankara, tetapi sejauh ini Paris tidak dapat membujuk negara-negara UE lainnya untuk bergabung dengan tanggapan garis kerasnya.
Le Drian mendesak Erdogan untuk memulai pembicaraan mengenai ambisinya di Mediterania Timur dalam waktu dari sekarang hingga pertemuan Dewan Eropa.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Pertemuan Dewan Eropa dijadwalkan pada 24 dan 25 September. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza