Bandar Lampung, MINA – Santriwati Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Ghina Rahmi, berhasil maju final top 10 dalam lomba Story Telling tingkat nasional.
Ajang perlombaan bahasa Inggris yang diadakan English Society Universitas Lampung (ESo UNILA) dengan beberapa cabang diantaranya Speech, Newscasting, Story Telling, Debate, dan Scrabble.
Mudirus Shuffah (Pimpinan Ponpes) Muflihuddin, Lc mengatakan sangat bangga atas lolosnya Ghina menjadi finalis ranking kelima.
“Mudah-mudahan menjadi awal kesuksesannya meraih prestasi-prestasi berikutnya, Maasya Allah, Aamiin,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Sementara Penanggung jawab English Club Al-Fatah Fitri Yulianti berharap Ghina dapat menampilkan yang terbaik saat tahap final.
“Gak nyangka bisa masuk lima besar. Semoga nanti di final bisa lebih baik dan tentunya jangan patah semangat untuk yang belum lolos, masih banyak perlombaan yang bisa kita ikuti, Insyaa Allah,” katanya.
Selain itu, Tutor santri Antisya Azzahra berharap akan semakin banyak yang termotivasi mengikuti perlombaan.
“Agar nanti kita bisa mengirim cabang-cabang perlombaan yang lainnya, khusunya yang belum bisa ikuti kemarin seperti debate dan scrabble,” harap Antisya yang juga alumni angkatan ke-24.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Ponpes Al-Fatah mengirim lima santriwati untuk mewakili cabang lomba Speech, Newscasting, dan Story Telling.
Cabang lomba Speech diikuti Vivi Etika Rachmayanni santriwati asal Kalianda Lampung Selatan, News Casting Anggun Sahlima asal Bukit Rejo Pesawaran, Story Telling oleh Ghina Rahmi asal Kota Bumi Lampung Utara, Kafka Anisa Aulia asal Lampung Barat, dan Farikha Jihan Mumtazmahal asal Bandar Lampung.
Santri Al-Fatah Muhajirun Lampung telah mencetak berbagai prestasi di beberapa bidang seperti perlombaan pencak silat Tapak Suci, Karate, Puisi, dan Cerpen.(L/cha/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru