Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santri Al-Fatah Pekalongan Dukung Palestina Lewat Lomba Mewarnai dan Kaligrafi

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - 58 detik yang lalu

58 detik yang lalu

0 Views

Santri Al-Fatah Pekalongan dukung Palestina lewat Lomba Mewarnai dan Kaligrafi. (Foto: AWG Pekalongan)

Pekalongan, MINA – Santri-santri Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Fatah Pekalongan memberikan dukungan untuk perjuangan Palestina melalui lomba mewarnai dan kaligrafi.

Suasana penuh warna dan semangat solidaritas tampak di wajah-wajah puluhan santri dari unit TPQ dan Tahfidz Al-Qur’an Al-Fatah ketika mengikuti rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 yang diinisiasi oleh Aqsa Working Group (AWG) Korda Pekalongan tesebut.

Sekitar 60 santri tampak antusias mengikuti kegiatan mewarnai dan kaligrafi bertema Palestina, pada Sabtu (8/11) pagi di pesantren tersebut. Pesantren Al-Fatah berada di Dusun Jrakasari RT 11 TW 4, Desa Pesanggarahan, Kec. Wonokerto, Kab Pekalongan, Jawa Tengah.

Dengan peralatan gambar sederhana, tampak santri-santri menggoreskan warna merah, putih, hijau, dan hitam, warna kebanggaan bendera Palestina.

Baca Juga: Rektor MIU Iran Kunjungi Muhammadiyah Bahas Kerja Sama Bangun Peradaban Islam

Karya mereka menggambarkan Masjidil Aqsa, peta Palestina, serta pesan-pesan dukungan bagi rakyat yang tengah berjuang di bumi para nabi itu.

Kegiatan pun berlangsung penuh keceriaan dan makna edukatif.

Di sela aktivitas, para ustadz membimbing santri sambil menyampaikan kisah perjuangan rakyat Palestina, terutama keteguhan anak-anak yang tetap menuntut ilmu di tengah konflik. Nilai spiritual dan kemanusiaan dikemas dengan cara yang sederhana namun menyentuh.

Dalam sambutannya, Perwakilan AWG Pekalongan, Muhammad Arroyan, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menumbuhkan kesadaran sejak dini terhadap isu kemanusiaan dunia Islam.

Baca Juga: Tiga Santri Tahfiz Nurul Bayan Majalengka Lolos Seleksi Penulis Muda Nasional

“Anak-anak Palestina adalah generasi penerus perjuangan bangsanya. Mereka menjadi sasaran kekejaman zionis karena semangat dan keberaniannya. Maka, santri di sini juga harus menjadi generasi pembela kebenaran, dengan ilmu, doa, dan kepedulian,” ujar Arroyan di hadapan para santri.

Ia menegaskan, dukungan terhadap Palestina tidak harus diwujudkan dengan senjata, tetapi bisa melalui pendidikan, doa, dan aksi nyata yang membangun kesadaran umat.

Menurutnya, kegiatan seperti lomba tersebut menjadi cara lembut namun bermakna untuk mengajarkan cinta kepada Al-Aqsa dan kepedulian terhadap penderitaan saudara seiman.

Pimpinan TPQ dan Tahfidz Al-Fatah tersebut menyampaikan apresiasi atas kerja sama AWG Pekalongan yang terus menghidupkan semangat solidaritas melalui kegiatan edukatif.

Baca Juga: Prof Heri Kuswanto: Indonesia Butuh Lonjakan Talenta Kreatif dan Digital

Ia menilai kegiatan tersebut selaras dengan visi pesantren dalam membentuk santri yang berjiwa Qur’ani dan berwawasan global.

“Kami ingin menanamkan pada santri bahwa cinta Al-Qur’an juga berarti cinta terhadap umat Islam di seluruh dunia. Kepedulian terhadap Palestina adalah bagian dari iman,” ujarnya.

Menjelang akhir acara, kegiatan ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan rakyat Palestina dan pembebasan Masjidil Aqsa.

“Dari tangan kecil santri Al-Fatah, lahir doa besar untuk kemerdekaan Palestina,” imbuhnya.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Resmi Digunakan sebagai Bahasa Kerja di Sidang Umum UNESCO

Rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 yang dilaksanakan AWG Korda Pekalongan masih akan berlanjut dengan kegiatan sosial, edukatif, dan dakwah di berbagai lembaga Islam di wilayah Pekalongan.

Harapannya, semangat membela Al-Aqsa tidak hanya berhenti di momentum ini, tetapi tumbuh menjadi karakter dan kesadaran kolektif umat Islam. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemerintah Perkuat Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia

Rekomendasi untuk Anda