Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santri Diaspora di Korea Selatan Gelar Hari Santri

Hasanatun Aliyah - Senin, 17 Oktober 2022 - 13:27 WIB

Senin, 17 Oktober 2022 - 13:27 WIB

3 Views

Peringatan Hari Santri Digelar di Korea Selatan (foto: Kemenag RI)

Seoul, MINA – Peringatan Hari Santri tidak hanya dirayakan di Indonesia, tapi juga oleh para santri diaspora di Korea Selatan. Bahkan, perayaan tahun ini terasa berbeda karena kehadiran Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

“Khusus kepada para santri yang ada di Korsel, saya minta terus menjaga kedaulatan negara. Hargai perjuangan para kiai dan pejuang, termasuk muassis (pendiri) NU, yang telah berjuang mendirikan NKRI,” kata Yaqut di Seoul, Korea Selatan, Ahad (16/10).

Peringatan Hari Santri ini diselenggarakan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Korea Selatan. Hadir, para santri dan diaspora Indonesia yang ada di Korea Selatan.

“Para muassis jami’iyah Nahdlatul Ulama, seperti Hadratus Syeikh Mbah KH Hasyim Asy’ari, Mbah KH Bisri Syansuri, Mbah KH Wahab Chasbullah, ikut berjuang memerdekakan Indonesia dan sepakat dengan NKRI. Mari kita jaga kedaulatan bangsa dan negara kita dengan menghargai perjuangan beliau, para kiai,” tegasnya.

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Menag mengatakan, hidup di negeri orang harus memegang teguh peribahasa, ‘Di mana bumi dipijak di situ negeri dijunjung’. Artinya, setiap orang Indonesia atau pekerja Indonesia yang bekerja atau tinggal di negeri orang harus menjaga nama dan martabat bangsa dan negara.

“Jangan membuat malu negara Indonesia. Kita harus menjaga nama dan citra Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Yaqut mengingatkan, saat ini masih saja ada kelompok-kelompok yang membawa identitas keagamaan untuk tujuan-tujuan politik tertentu, termasuk di luar negeri. Tujuannya, menjelekkan Indonesia dan pemerintah. Untuk itu, Menag berpesan agar warga Indonesia, terutama kaum muslim untuk mewaspadai setiap gerakan yang ingin merongrong kewibawaan pemerintah. (R/R5/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah

Rekomendasi untuk Anda