Sarolangun, Jambi, MINA – Ketua Yayasan Pendidikan Hafidz Al-Fatah Sarolangun Jambi, Ahyauddin, mengatakan, menghidupkan semangat dan rasa cinta tanah air bagi para santri adalah agar mereka tetap bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala anugerahkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, hari ini Selasa, 17 Agustus 2021 para santri Hafidz Al-Fatah, Desa Teluk Kecimbung, Kec. Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, Jambi melaksanakan upacara kemerdekaan RI ke-76 di lapangan pesantren.Ahyauddin mengatakan kepada MINA,
Upacara yang diikuti para santri mulai dari MTs hingga SMA, sekitar 260 santri, juga dimeriahkan dengan beberapa gim ala santri dan pada malam harinya menonton film kemerdekaan
“Indonesia merasakan berkah kemerdekaan sudah 76 tahun lamanya. Namun tahukah generasi milenial bahwa kemerdekaan diraih oleh para ulama, juga tak lepas dari perjuangan para santri yang sangat gigih dan luar biasa,” katanya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Menurutnya, santri adalah miniatur ummat Islam yang turut andil dalam perjuangan merebut Kemerdekaan Republik Indonesia.
Siapakah santri itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Santri” setidaknya mengandung dua makna. Pertama, santri adalah orang yang mendalami agama Islam, kedua, santri adalah orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh.
Santri selama ini digunakan untuk menyebut kaum atau orang-orang yang sedang memperdalam ajaran agama Islam di pondok pesantren.
Ahyaudin mengatakan, keterlibatan Kiai, Ulama dan Santri dalam perjuangan tidak boleh dinafikan. Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para Kiai dan Santri.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Pengakuan Pemerintah terhadap peran santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 dengan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.
Selanjutnya Hari Santri untuk pertama kalinya digelar pada tanggal 22 Oktober 2016 dengan tema “Dari Pesantren Untuk Indonesia”. (L/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka