Lampung Selatan, 5 Rabi’ul Awwal 1437/16 Desember 2015 (MINA) – Sebanyak 43 orang santri dari Imtiaz Ulul Albab Malaysia telah mengadakan kunjungan ke Kantor Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Biro Sumatera, di Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Al-Fatah Muhajirun Negararatu, Natar, Lampung Selatan.
Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan Kembara Huffaz (Study Banding-red) santri Sekolah Menengah Imtiaz Ulul Albab Malaka Malaysia di Ponpes Al-Fatah Lampung, demikian dilaporkan, Rabu.
Disambut Kepala Biro MINA Sumatera, Nurhadis, dalam kunjungannya santri sangat antusias mendengarkan penjelasan terkait MINA, kantor berita Islam internasional yang diterbitkan dalam tiga bahasa yakni Indonesia, Arab dan Inggeris, serta mempunyai kopresonden di luar negeri yakni di Jalur Gaza dan Sudan.
“Alhamdulillah para santri sangat antusias bahkan menanyakan bagaimana kaitan MINA dengan salah satu faksi pejuang Palestina, yaa kita jelaskan MINA milik seluruh umat Islam, tidak hanya untuk satu faksi saja, karena salah satu tujuan kita adalah menyatukan umat Islam membebaskan Al-Aqsa dan Palestina, “ ujar Nurhadis menjelaskan.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Ia juga menjelaskan, latar belakang didirikannya MINA yang akan memperingati HUT ke 3 pada 18 Desenmber mendatang, adalah untuk meng-caunter informasi terkait pemberita miring yang selalu memojokan Islam dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Karena selama ini tidak banyak media-media yang berani memberitakan apa yang sebenarnya terjadi antara Penjajah Zionis Israel dan Rakyat Palestina.
Dalam kesempatan ini para santri Imtiaz Ulul Albab Malaysia juga berkunjung ke Radio Alfatah, Shuffah Al-Quran Abdullah bin Masud (SQABM) online, dan Masjid An-Nubuwwah yang sedang dalam proses pembangunan.
Kunjungan ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan Sekmen Imtiaz Ulul Albab Malaka, Malaysia di Ponpes Al-Fatah ini.
Kedua fihak sudah lama menjalin kerjasama , antara lain dengan mengirimkan sejumlah guru tahfidz dari Al-Fatah ke Malaysia dengan metode menghafal cepatnya dalam waktu 3 bulan, yang sampai sekarang menghasilkan sekitar 30-an hafidz di Malaysia.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Kerjasama diapresiasi oleh Kementerian Pendidikan Malaysia.
(L/rzk/K08-P2)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online