Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santri Kini Belajar Jadi Sutradara, Siap Banjiri Medsos dengan Konten Dakwah Berkualitas

Zaenal Muttaqin Editor : Rudi Hendrik - 29 menit yang lalu

29 menit yang lalu

5 Views

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin memberi arahan di acara Pelarihan Sinematografi Santri (Foto: Humasprov/MINA)

Semarang, MINA – Siapa bilang dunia pesantren hanya berkutat pada kitab kuning dan mimbar ceramah? Kini, para santri di Jawa Tengah mulai bersiap menaklukkan dunia digital lewat pelatihan sinematografi. Mereka didorong untuk menjadi konten kreator dakwah yang bukan hanya mendidik, tapi juga estetik dan menarik.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, secara langsung membuka pelatihan sinematografi yang digelar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Senin (28/7).

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya santri terlibat aktif dalam dunia konten kreatif yang sarat nilai-nilai Islam.

“Saya harap santri serius ikut pelatihan ini. Buatlah konten dakwah yang mendidik tapi tetap menarik, supaya pesan kebaikan mudah diterima semua kalangan,” tegasnya.

Baca Juga: BPS: Jumlah Penduduk Miskin Indonesia 23,85 Juta Jiwa Per Maret 2025

Menurut Taj Yasin, pesantren kini berkembang sangat pesat, namun sayangnya belum banyak yang terdokumentasikan dalam bentuk visual yang apik.

Padahal, di balik tembok pesantren, tersimpan banyak cerita menarik yang bisa menjadi bahan konten inspiratif.

Melalui pelatihan ini, santri tidak hanya belajar membuat video, tapi juga berpeluang mendapatkan sertifikasi resmi, membuka jalan menuju karier profesional hingga mengangkat kesejahteraan mereka.

Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji, menyebutkan materi pelatihan mencakup kameramen, penyutradaraan hingga penggarapan musik.

Baca Juga: BNPB: Karhutla Meluas, Waspadai Puncak Musim Kemarau

Targetnya, membentuk SDM pesantren yang mumpuni di bidang perfilman dan digital media.

Respons santri? Luar biasa antusias! Dalam satu malam, kuota 100 peserta langsung ludes! Ketua PWNU Jateng, Abdul Ghaffar Rozin, melihat ini sebagai sinyal kuat bahwa santri sudah siap naik kelas di dunia digital.

“Sudah saatnya santri tidak hanya jadi penonton di era digital. Mereka harus jadi aktor utama yang mengisi ruang kosong dengan konten-konten pesantren yang segar dan mendalam,” ujarnya.

Salah satu peserta, Fawzi dari Ponpes Girikusumo Demak, mengaku semangat mengikuti pelatihan ini. Ia ingin mengangkat citra pesantren lewat karya visual yang bisa bersaing dengan komunitas kreatif lainnya.

Baca Juga: Karhutla di Singkawang Meluas, Kabut Asap Ganggu Aktivitas Warga

“Kami siap serius belajar. Ini peluang emas untuk membawa nama baik pesantren ke tengah masyarakat luas,” katanya optimis.

Dengan semangat baru ini, jangan heran jika ke depan lini masa media sosial kamu dipenuhi konten-konten keren khas pesantren. Santri pun bisa jadi sutradara. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: INDEF: Pengoplosan Beras Ancam Stabilitas Kebijakan Pangan Nasional

Rekomendasi untuk Anda