Magelang, MINA – Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) AKMIL Magelang, Mayor Imam Samsul, mengatakan santri memiliki peluang besar yang sama untuk bisa menjadi Taruna Akademi Militer (AKMIL).
Hal ini dikatakan Mayor Imam saat diwawancarai Kontributor MINA, Hanin Kamila, Rabu, (28/2) di sela kunjungan santri Ponpes Shuffah Hizbullah Madrasah Al-Fatah Lampung di Museum AKMIL Magelang.
“Sebetulnya harapan kami banyak (santri) yang bisa menjadi taruna AKMIL dengan sarat dan ketentuan yang harus bisa dipenuhi tentunya,” kata Mayor Imam.
Menurutnya, selama syarat-syarat tersebut dipenuhi, ia yakin akan banyak santri-santri yang menjadi Taruna AKMIL.
Baca Juga: Saatnya Wanita Generasi “Z” Beraksi
“Tapi kalau niatnya hanya ingin coba-coba itu akan sulit untuk menjadi Taruna AKMIL,” tegasnya.
Namun, Mayor Imam juga menambahkan pemaparannya bahwa upaya untuk menjadi perwira TNI bisa melalui jalur lain. “Misalnya melalui sekolah perwira karir bagi yang telah menempuh pendidikan S1,” katanya.
Intinya, lanjut Mayor Imam, calon taruna harus dapat mengikuti tes materi akademik yang sudah ada pagunya.
“Materi akademik harus bisa kemudian mengenai jasmani harus memenuhi syarat. Begitu juga dengan kesehatan dan fisik juga harus memenuhi syarat,” pungkasnya.
Baca Juga: Thufanul Aqsa, Perjuangan Menuju Kebebasan
Santri Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Lampung mengunjungi AKMIL Magelang sebagai bagian dari rangkaian Rihlah Ilmiah yang diikuti 88 orang santri dan 10 guru pendamping.
Perlu ditambahkan bahwa seorang yang dulu santri Pondok Pesantren Al Fatah yakni Denih Hendrata , saat ini berpangkat Laksamana Madya bintang tiga, yang baru saja dilantik sebagai Panglima Armada TNI-AL.
(L/kml/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Tips Hadapi Musim Penghujan