Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santri Takhassus Cinagara Juga Diajarkan Bertani dan Beternak

Rana Setiawan - Kamis, 4 November 2021 - 11:03 WIB

Kamis, 4 November 2021 - 11:03 WIB

6 Views

Bogor, MINA – Pondok pesantren tidak hanya menjadi tempat penempaan mental dan spiritual santri, tetapi juga pusat pembekalan hidup melalui ragam skill. Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Cinagara, Bogor, misalnya.

Mereka punya cara tersendiri untuk mengembangkan jiwa entrepreneur para santrinya. “Pesantren ini mengajarkan santrinya agar bisa menjadi wirausahawan terutama di sektor pertanian.” Tutur pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Cinagara Ustadz Dedi Effendi

Sebagaimana rilis yang diterima MINA, Kamis (4/11), santri yang mondok di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Cinagara diajarkan untuk budidaya buah-buahan dan sayur-sayuran seperti stroberi dan kangkung.

“Di samping membekali santri hafalan Al-Qur’an dan dirosah Islami, kami memberikan life skill, ada budidaya stroberi dan kangkung sampai sekarang masih,” katanya.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Dia berharap ke depan para santri bisa mandiri dan kreatif memaksimalkan potensi lahan yang ada di sekitar.

Meski untuk budidaya stroberi dan kangkung masih belum berskala besar, namun hasilnya sudah dapat dirasakan oleh para santri. Bahkan pesantren pun memperbolehkan santri beternak mandiri dengan memelihara ayam kampung dan burung.

Pesantren juga terus berupaya untuk meningkatkan wawasan santri tentang wirausaha di bidang pertanian.

Meski demikian, para santri tetap ditekankan untuk menguasai hafalan yang sudah ditargetkan dan mahir membaca serta memahami dirosah Islamiyah sebagai sumber khazanah keislaman.(R/R1/P1)

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda