PONDOK pesantren bukan hanya tempat belajar Al-Quran dan ilmu agama. Tetapi juga di balik pagar pesantren, santri digembleng menjadi pribadi tangguh, disiplin, dan berintegritas. Santri-santri dididik menjadi enterpreneur dalam kegiatan pondok, sebagai ajang latihan kepemimpinan sejak dini.
Salah satu aspek penting yang mulai ditumbuhkan sejak dini adalah kepemimpinan. Inilah fondasi awal dari lahirnya sosok santripreneur, santri yang tidak hanya cakap ilmu, tapi juga mandiri, kreatif, dan siap memimpin di masyarakat.
Di Pondok Pesantren santri tak hanya duduk mengaji. Namun banyak program yang bisa diikuti, yang secara langsung maupun tidak dapat melatih kemampuan kepemimpinan.
Mulai dari sebagai ketua kamar misalnya, seksi kebersihan, keamanan, atau koordinator ibadah, semua adalah miniatur sistem kepemimpinan. Di sini santri belajar tanggung jawab, mengatur waktu, dan menyelesaikan masalah secara bijak.
Baca Juga: Santripreneur Literasi: Berkarya Lewat Menulis tentang Palestina
Ada juga santri senior yang sering diberi amanah membantu ustadz/ustadzah dalam mengajar kelas diniyah atau tahfidz, atau kegiatan lain. Ini pun melatih kemampuan menyampaikan ilmu, kesabaran, dan kepedulian.
Tak kalah dari itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, bela diri, jurnalistik hingga kewirausahaan, membuka ruang kreativitas dan kerja tim. Santri dilatih menyusun program, membuat laporan, hingga mempertanggungjawabkan hasilnya di depan pembina.
Dari semua proses itu, santri mendapatkan bekal nyata, berupa latihan tanggung jawab dan disiplin. Hidup dalam sistem pondok mengajarkan bahwa amanah harus dijaga, meski kecil sekalipun.
Kemudian juga belajar manajemen waktu: Padatnya jadwal membuat santri terlatih mengatur waktu antara belajar, organisasi, ibadah, dan istirahat.
Baca Juga: Membangun Bisnis dengan Hati dan Strategi
Kedewasaan berpikir santri akan terasah, melalui musyawarah dan penyelesaian konflik kecil.
Bertemu dengan santri dari berbagai daerah, bahkan luar negeri, memberi pengalaman bersosialisasi dan membangun jejaring untuk masa depan.
Semua keterampilan tersebut menjadi modal berharga bagi santri untuk menjadi santripreneur, pemimpin masa depan yang berjiwa enterpreneur, berakhlak mulia, dan berwawasan luas. Ia tidak hanya bisa membuka usaha atau lapangan kerja, tapi juga mampu memimpin, memberi inspirasi, dan menjaga nilai-nilai keislaman dalam kehidupan modern.
Begitulah, pondok pesantren adalah kawah candradimuka. Santri bukan hanya pelajar, tapi juga calon pemimpin. Mereka menjadi santripreneur dalam kegiatan pondok sebagai ajang latihan kepemimpinan sejak dini.
Baca Juga: Santripreneur Bangun Ekonomi Lewat Produk UKMK
Dan dari lingkungan yang penuh nilai inilah, akan terlahir generasi santripreneur yang akan menebar maslahat bagi umat dan bangsa. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bukan Sekadar Perjalanan, Umroh Menjadi Jalan Pembersihan Jiwa dan Ketaqwaan Sosial