Moooh, begitulah suara sapi-sapi qurban yang tampak trengginas di kandang milik Arifin Ahmad, berlokasi di Jalan Cendrawasih V, Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat.
Tim MINA, pada Ahad 12 Mei 2024, berkesempatan berkunjung ke kandang tersebut, melihat langsung bagaimana mereka merawat dan memelihara sapi-sapi yang baru saja datang dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Arifin yang juga seorang ustadz itu mengungkapkan, selama lebih dari 14 tahun ia berdagang sapi qurban, banyak pelanggan merasa puas dan mereka umumnya kembali membeli darinya pada Idul Adha tahun berikutnya.
“Itu semua karena kami menjaga kepercayaan dari para pelanggan, sebagaimana Islam mengajarkan dalam berdagang haruslah jujur, amanah dan tidak saling merugikan,” jelasnya kepada MINA.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Dalam menjalankan bisnisnya, Arifin senantiasa mengajak orang-orang yang membantunya untuk melaksanakan shalat berjamaah, mengaji Al-Qur’an dan menjalankan sunnah-sunnah dalam syariat Islam lainnya.
Ia juga menyisihkan sebagian keuntungannya untuk berinfak, terutama dalam upaya membantu perjuangan rakyat Palestina dan pembebasan Masjidil Aqsa melalui lembaga-lembaga kemanusiaan, salah satunya Aqsa Working Grup (AWG).
Keunggulan Sapi Bima
Sapi Bima bisa menjadi pilihan utama bagi para pequrban di DKI Jakarta dan sekitarnya karena beberapa kelebihan yang dimiliki, dibanding dengan sapi lainnya.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Pertama, Sapi Bima memiliki kualitas daging yang super, tahan berhari hari, rasanya tetap kenyal meski disimpan berhari-hari di Freezer. Hal itu karena makanan hewan tersebut yang berasal dari rumput segar di padang rumput alami hutan Gunung Tambora.
“Kedua, sapi bima memliki daya tahan tubuh yang kuat, tetap trengginas, meski diangkut menempuh perjalanan berhari-hari. Hal itu karena mereka hidup di lingkungan alam bebas, sehingga tahan di segala kondisi,” tutur Arifin yang asli dari Bima, NTB itu.
Ketiga, harga yang bersaing. Di kandang Arifin, tersedia puluhan hingga ratusan sapi qurban Bima dengan harga bervariasi, yaitu kisaran Rp 18 juta hingga Rp 32 juta, tergantung berat badan sapi tersebut.
Selain itu, Arifin memastikan kesehatan sapi-sapi miliknya. Sapi dari Bima semuanya sudah melewati proses skrining dari Dinas Pertanian setempat.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Sapi yang diangkut ke wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah diberi vaksin, diperiksa berkala di tempat karantina sehingga terjamin kesehatannnya.
Pelanggan Arifin dari Berbagai Kalangan
Arifin menuturkan, para pelanggan tetapnya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari para DKM masjid, kepala desa, camat, kapolres, hingga walikota. Alhamdulillah, mereka merasa puas dengan layanan dan sapi dari Arifin, sehingga hampir semua yang telah membeli di tahun sebelumnya, mereka kembali memesan melalui dirinya.
Arifin menyediakan layanan perawatan hewan hingga jasa antar ke tempat penyembelihan yang tidak lagi dipungut biaya, karena semua hal itu sebagai bentuk layanan unggulan yang ia berikan kepada para pelanggan.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Ia juga memberi garansi, jika sapi sudah dipesan, namun ternyata di kemudian hari pelanggan menginginkan untuk ditukar, maka ia memperbolehkan hal itu sebagai betuk layanan prima yang ia sediakan, tentu dengan prinsip tidak saling merugikan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III