Washington, 12 Jumadil Awwal 1436/3 Maret 2015 (MINA) – Sebuah satelit cuaca yang menyediakan laporan cuaca setiap saat untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) hancur menjadi 43 pecahan.
Peluncuran satelit Defence Meteorological Satellite Progam Flight 13 (DMSP-F13) dikatakan telah mengalami “peristiwa bencana”, demikian laporan Angkatan Udara AS. Satelit meledak menjadi 43 bagian setelah lonjakan suhu yang mendadak.
Insiden itu tidak terungkap ke publik meskipun terjadi pada 3 Februari. Rincian acara hanya dipublikasikan setelah pertanyaan diajukan oleh media Space News, demikian International Busniness Times melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Indikasi publik pertama mengenai masalah DMSP-F13 datang dari TS Kelso, seorang peneliti senior bidang astrodynamicist untuk Analitis Grafik Pusat Standar dan Inovasi Ruang Angkasa di Colorado. Dia mencatat pada 25 Februrari bahwa telah melihat puing-puing lainnya sebanyak 26 potongan baru.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Tampaknya muncul puing-puing lain dengan 26 potongan baru dari puing-puing DMSP 5D-2 peluncuran F13.
DMSP-13, satelit tertua yang terus beroperasi dalam konstelasi cuaca DMSP, dalam peran cadangan dan akhir yang dramatis tidak mungkin memiliki dampak besar pada operasi peramalan cuaca AS.
Satelit ini diluncurkan pada tahun 1995 dan memberikan gambaran cuaca untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut.
Sebuah satelit baru dijadwalkan melakukan peluncuran 2016 mendatang bergabung dengan enam DMSP lain yang berada di orbit. (T/P007/R05)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj Isalmic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran