New York, MINA – PBB menyatakan, serangan militer penjajah Israel terus menghancurkan Kota Gaza dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah sangat parah. Berdasarkan citra satelit terbaru, sekitar 83 persen bangunan di kota tersebut telah mengalami kerusakan akibat agresi yang masih berlangsung.
Dalam konferensi pers di New York pada Rabu (8/10), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengutip laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) yang menyebut operasi militer Israel masih berlanjut di sejumlah wilayah, termasuk di lingkungan Rimal dan Zaitoun, Gaza City.
“Operasi militer Israel terus berlangsung, termasuk di Rimal dan Zaitoun, membuat situasi kemanusiaan yang sudah buruk menjadi semakin berbahaya,” kata Dujarric.
Ia menambahkan, banyak warga tidak dapat meninggalkan wilayah utara karena alasan keamanan, sehingga harus tidur di tempat terbuka dan berjuang untuk bertahan hidup di tengah kekurangan makanan dan tempat berlindung.
Baca Juga: Euforia Warga Gaza Sambut Pengumuman Gencatan Senjata
Pusat Satelit PBB juga merilis analisis awal yang menunjukkan kerusakan besar di Gaza City. “Tingkat kerusakan di Kota Gaza mencakup 83 persen bangunan. Sekitar 81.000 unit rumah mengalami kerusakan,” jelas Dujarric.
Sementara itu, situasi di Tepi Barat juga memburuk. Dujarric mengatakan tim kemanusiaan PBB sangat mengkhawatirkan dampak operasi militer Israel yang terus berlanjut, termasuk di kamp-kamp pengungsi di wilayah utara Tepi Barat, yang kini telah memasuki bulan kesepuluh.
OCHA melaporkan, para petani di Nablus, Salfit, dan Qalqiliya tidak dapat memanen hasil pertanian mereka akibat serangan fisik oleh pemukim Israel. Sepanjang tahun ini, lebih dari 1.200 serangan oleh pemukim ilegal Israel telah didokumentasikan, yang menyebabkan kerusakan lebih dari 17.000 pohon dan bibit tanaman. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Masih Serang Gaza pasca Pengumuman Gencatan Senjata