Gaza, MINA – Pendudukan Zionis Israel mengakui, seorang tentaranya beranama Yonathan Aharon Greenblatt (21) tewas akibat luka yang dideritanya sepekan yang lalu dalam pertempuran menghadapi pejuang Palestina di Jalur Gaza selatan.
Greenblatt terluka parah pekan lalu di Rafah dan secara resmi dilaporkan tewas, Ahad (28/7) akibat luka yang dialaminya. Pihak militer resmi mengumumkan Greenblatt berasal dari Batalyon Gemetar Brigade Givati, Beit Shemesh.
Greenblatt terkena proyektil anti-tank yang ditembakkan ke gedung tempat dia berada di Rafah pada 20 Juli, dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis..
Sebelumnya, Seorang tentara Israel, Moti Rave (37) dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan pejuang Hamas di Rafah, Gaza selatan.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Rave memiliki lisensi untuk alat berat dari pekerjaan konstruksi sipil, bergabung dengan militer untuk mengoperasikan buldoser D9.
Rave tewas oleh tembakan anti-tank yang menghantam buldoser lapis baja D9 yang sedang beroperasi di Rafah. Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kematian Rove diumumkan militer Israel, Jumat (26/7) ketika mereka terus melanjutkan operasi di seluruh Jalur Gaza.
Menurut angka yang diumumkan militer pendudukan Israel, 690 tentara dan perwiranya tewas sejak awal perang pada 7 Oktober 2023. Selain itu 2.147 tentaranya terluka dalam pertempuran darat di Jalur Gaza.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Hingga hari ke-296 berturut-turut, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza yang menyebabkan kematian 39.258 martir, melukai 90.589 lainnya, dan 90 persen populasi Jalur Gaza mengungsi.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih