Endang Sudrajat, Korwil Ukhuwah Al-Fatah Rescue Jabodetabek dan Banten
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Al-Rum [30]:41)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-18] Tentang Taqwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun bersabda,
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ )رواه الترمذي
Artinya : ”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu.” (HR. At-Tirmidzi)
Memasuki awal tahun 2020 hujan sudah mulai mengguyur di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya beberapa wilayah di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Hal ini tentu mengingatkan kita akan bahaya yang akan mengancam kepada para penduduk yang bermukim di daerah rawan bencana.
Hal kecil yang sering kita lupakan adalah dampak dari bahaya sampah bila kita salah mengelola atau bahkan tidak peduli terhadap dampak buruk sampah, apalagi memasuki musim penghujan seperti sekarang ini.
Baca Juga: Mahsyar dan Mansyar: Refleksi tentang Kehidupan Abadi
Sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tapi juga mengganggu kesehatan masyarakat. Pencemarannya yang bisa melalui udara, air, tanah, maupun kontak dengan organisme lain dapat menimbulkan penyakit. Sampah organik dan anorganik yang tidak terkelola, selain menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu estetika, juga menjadi media perkembangbiakan vektor nyamuk (vektor borne disease) dan hewan pengerat seperti tikus (rondent borne disease).
Jika sampah atau limbah langsung mengenai tanah, dapat meningkatkan risiko soil borne disease dan soil transmited disease berupa kecacingan. Bila kena air, dapat meningkatkan water borne disease seperti diare, hepatitis, keracunan logam berat, serta alergi. Sedangkan dengan udara, meningkatkan air borne disease seperti sesak nafas, asma, kerusakan paru, dan sebagainya.
Dampak lain dari pengelolaan sampah yang tidak bijak, seperti membuang sampah ke sungai atau saluran air lainnya adalah akan timbulnya penyumbatan aliran sungai, apabila debit air bertambah akibat curah hujan tinggi dengan durasi lama, maka sungai tidak akan mampu untuk menampung air dan akan melimpas menimbulkan banjir.
Membuang sampah sembarangan adalah salah satu perbuatan yang merusak lingkungan. Islam yang kaffah ini telah melarang segala bentuk pengrusakan terhadap alam sekitar, baik pengrusakan secara langsung maupun tidak langsung.
Baca Juga: Sujud dan Mendekatlah
Kaum Muslimin, harus menjadi yang terdepan dalam menjaga dan melestarikan alam sekitar. Oleh karena itu, seyogyanya setiap Muslim memahami landasan-landasan pelestarian lingkungan hidup karena pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab semua umat manusia sebagai pemikul amanah untuk menghuni bumi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mari kita jaga alam, dan alam pun akan menjaga kita. (A/SK/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-17] Berbuat Baik pada Segala Sesuatu