New York, MINA – Misi Arab Saudi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, Riyadh dan sekutunya akan membuka kembali blokade udara dan pelabuhan laut Yaman.
Yaman diperkirakan akan menghadapi krisis kemanusiaan yang lebih buruk setelah koalisi pimpinan Arab Saudi menutup bandara dan pelabuhan di Yaman sejak awal pekan lalu.
Pengumuman tersebut muncul setelah PBB dan lebih dari 20 kelompok bantuan mengecam keras blokade tersebut, sebab dapat menambah jutaan orang kepada kelaparan dan kematian.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Langkah pertama dalam proses ini akan dilakukan dalam waktu 24 jam dan melibatkan pembukaan kembali semua pelabuhan di wilayah-wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah Yaman yang didukung Riyadh,” kata misi Saudi dalam sebuah pernyataan Senin (13/11). Demikian Press TV memberitakannya yang dikutip MINA.
Pelabuhan yang akan dibuka kembali ada di Aden, Mocha dan Mukalla di Yaman Selatan.
Awal bulan ini, Arab Saudi mengumumkan bahwa pihaknya telah menutup perbatasan udara, laut, dan darat Yaman, setelah kelompok bersenjata Houthi menembakkan rudal jelajah yang menargetkan bandara internasional di dekat ibu kota Saudi.
Untuk pelabuhan-pelabuhan di wilayah yang dikuasai Houthi, seperti Hudaydah, misi Saudi mengatakan, pihaknya telah meminta PBB untuk mengirim sebuah tim ahli untuk membahas cara-cara menghentikan penyelundupan senjata ke Yaman.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Sehari sebelumnya, Houthi mengancam akan menyerang kapal perang dan tanker minyak Arab Saudi dan sekutu-sekutunya sebagai pembalasan atas blokade di pelabuhan Yaman, terutama pelabuhan Hudaydah.
Lebih dari 12.000 orang telah terbunuh sejak awal perang yang sudah lebih dua setengah tahun yang lalu di negara miskin itu. Sebanyak 2.100 orang lainnya meninggal karena wabah kolera sejak April. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan