Saudi Akan Kembangkan Madinah Menjadi Wisata Islam Budaya Modern

Riyadh, berencana untuk mengubah kota tersuci kedua umat Islam menjadi “tujuan Islam dan budaya modern” menurut sebuah laporan Selasa (16/5) oleh Arab News.

Proyek tersebut, yang merupakan bagian dari strategi Visi 2030 Kerajaan, akan diawasi oleh Rua Al Madinah Holding Co., sebuah perusahaan real estate yang dimiliki oleh Dana Investasi Publik (PIF), bermitra dengan perusahaan perhotelan Prancis multinasional, Grup Accor.

Proyek Rua Al Madinah saat ini sedang berlangsung, terletak di sebelah timur Masjid Nabawi di kota tersebut, dan akan mencakup Hotel Fairmont dengan 140 kamar, 120 hunian bermerek Fairmont, Swisshotel dengan 466 kamar, dan Novotel dengan 328 kamar.

Baca Juga:  Turkiye Kecam Veto AS di DK PBB Halangi Pengakuan Negara Palestina 

“Kami senang dapat bermitra dengan grup perhotelan terkemuka yang dikenal di dunia, karena gayanya yang dipesan lebih dahulu dan tak ada bandingannya,” kata Ahmed Al-Juhani, CEO Rua Al Madinah.

“Tiga merek baru ini akan meningkatkan daya tarik rencana induk proyek dan membantu kami menawarkan berbagai pilihan perhotelan kepada pengunjung kota, menyediakan sesuatu untuk semua orang yang memenuhi kebutuhan dan anggaran mereka, serta memperkaya pengalaman mereka,” ujar Ahmed Al-Juhani.

Sementara itu, Duncan O’Rourke, CEO kawasan Timur Tengah, Afrika, , dan Asia-Pasifik di Accor, mengatakan, “Kami bangga dapat menandatangani properti Swissotel pertama dan memperkuat penawaran Novotel kami di Madinah. Melalui penandatanganan ini, tujuan utamanya adalah untuk mendukung penawaran beragam pada pengembangan utama Rua Al Madinah.”

Baca Juga:  Delegasi Media UEA Kunjungi MINA

Ketua Rua Al Madinah Holding, Mohammed Al-Khalili mengatakan, “Nilai total proyek hampir SR140 miliar ($37 miliar). Ketika selesai, proyek ini akan menambah 93.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung.”

Menurut Website Rua Al Madinah Holding, proyek tersebut bertujuan untuk memperkuat “posisi Al Madina Al Munawwarah sebagai destinasi religi bergengsi dengan sistem arsitektur modern yang berasal dari sejarah kunonya.”

Dia berharap “meningkatkan kesiapan area pusat Masjid Nabawi dengan mengembangkan lingkungan perkotaan yang berbeda dengan infrastruktur modern untuk menampung lebih banyak pengunjung sejalan dengan tujuan dari visi.”

“Sesuai dengan Vision 2030, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perhotelan Madinah agar mampu menampung 30 juta pengunjung pada tahun 2030,” katanya. (T/R4/P2)

Baca Juga:  Massa Pendukung Israel Serang Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas California

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.