Riyadh, 1 Dzulhijjah 1436/14 September 2015 (MINA) – Mahkamah Agung Saudi Arabiya hingga Ahad (13/9) tengah malam waktu setempat, atau Senin (14/9) dini hari waktu Indonesia, belum menerima laporan terlihatnya hilal dari berbagai wilayah di kawasan tanah Arab.
Putusan 1 Dzulhijjah masih ditunda, mengingat hingga pukul 21.15 Ahad malam waktu Saudi, atau sekitar pukul 01.15 wib dinihari Senin, Mahkamah masih belum menerima adanya petugas atau warga di negaranya yang dapat melihat hilal.
Media setempat Shahifah Sabq Al-Alaktroniyyah menyebutkan, Mahkamah masih terus mengadakan verifikasi lebih lanjut kemungkinan adanya laporan hilal.
Jika tidak juga ada laporan terlihatnya hilal, maka Dzulqa’dah disempurnakan menjadi 30 hari, hingga Senin (14/9). Selasa menjadi awal Dzulhijjah, maka wuquf Arafah 9 Dzulhijjah akan jatuh pada hari Rabu (23 September) dan Idul Adha Kamis (24 September).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sakti Wibowo, salah seorang jamaah Indonesia di tanah suci asal Wonogiri, Jawa Tengah, melaporkan kepada MINA (Mi’raj Islamic News Agency) bahwa sampai Ahad tengah malam, atau Senin dinihari waktu Indonesia, belum menerima kabar penetapan 1 Dzulhijjah.
“Di sini berkabut, lampu di Tower Hotel Jam besar tidak menyala,” ujarnya.
Ia baru mendapat informasi dari sesama jamaah lainnya, bahwa memang istikal (digenapkan), jadi 1 Dzulhijjahnya Selasa. “Tapi saya masih akan mencari informasi resminya,” imbuhnya. (L/P4/R03).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata