New York, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Kerajaan Arab Saudi Adel Ahmed Al-Jubeir, dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bansa (PBB) Sabtu (23/9) malam mengatakan, negaranya akan terus bekerja untuk melawan terosisme dan ekstremisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Menurut Al-Jubeir, krisis di Qatar telah membahayakan kebijakan negaranya, karenanya negaranya berupaya memutus dukungan dana bagi teroris dan ekstremis. Dukungan finansial Doha terhadap terorisme, dan diseminasi pidato kebencian yang hebat, tidak dapat diterima, seperti juga kebijakannya untuk memberikan perlindungan yang aman bagi mereka yang melanggar undang-undang.
“Tindakan yang diambil oleh keempat negara tersebut dimaksudkan untuk menuntut agar Qatar mengikuti prinsip-prinsip hukum internasional dalam memerangi terorisme,” katanya sebagaimana dipublikasikan di laman resmi PBB yang dikutip MINA.
Al-Jubeir juga menegaskan, negaranya akan terus memberikan bantuan kepada minoritas Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar. Arab Saudi hari ini mendesak Pemerintah Myanmar untuk melindungi populasinya dari diskriminasi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Negara saya sangat prihatin dan mengutuk kebijakan represi dan pemindahan paksa yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap minoritas Rohingya,” katanya.
Kata dia, “tragedi kemanusiaan” bertentangan dengan semua hak asasi manusia, nilai kemanusiaan dan hukum internasional, dan mendesak Pemerintah untuk mengakhiri tujuannya sesuai dengan prinsip-prinsip PBB.
Menlu Al-Jubeir menambahkan, Arab Saudi akan memberikan bantua sebesar 15 juta dolar untuk sekitar 500.000 orang Rohingnya. Selain itu juga akan melakukan intervensi dengan negara-negara tetangga dan Bangladesh untuk memastikan perjalanan yang aman dan dalam kondisi kehidupan yang layak. (T/B05/P1 )
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu