Seoul, MINA – Arab Saudi dan Korea Selatan meningkatkan kemitraan ekonomi, perdagangan, industri, pembangunan infrastruktur, untuk pertumbuhan bersama dan berkelanjutan kedua negara.
Menteri Ekonomi dan Perencanaan Saudi, Mohammad Al-Tuwaijri menekankan, kedua negara memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat dibagikan untuk pertumbuhan bersama. Saudi Gazette melaporkan, Jumat, 5 April.
“Kami ingin meningkatkan hubungan antara Arab Saudi dan Korea untuk proyek dan ide yang sangat spesifik bagi kedua negara,” kata Al-Tuwaijri saat wawancara dengan Kantor Berita Yonhap, saat kunjungannya ke Seoul.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pembuat kebijakan Saudi itu berada di Seoul untuk memperluas hubungan ekonomi antara kedua negara di bawah pertemuan Saudi-Korea Vision 2030, yang sudah dimulai sejak 2017.
Al-Tuwaijri mengatakan, dia melakukan pembicaraan yang produktif dengan para pejabat Korsel, dan membahas ide-ide untuk menjalin hubungan di berbagai sektor.
“Kami sangat tertarik dengan infrastruktur untuk logistik, termasuk meningkatkan kualitas pelabuhan, membangun lebih banyak jalur kereta api, dan meningkatkan kualitas bandara,” ujarnya.
“Kami percaya bahwa Saudi adalah pusat utama untuk kawasan di Timur Tengah. Secara historis, perusahaan-perusahaan Korea telah hebat dalam membantu Arab Saudi membangun infrastruktur,” lanjutnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Permintaan lokal di Arab Saudi sangat besar. Kami mengerti bahwa merek Korea adalah di antara lima penjual teratas di Arab Saudi,” imbuhnya.
“Tugas kami di Arab Saudi adalah memastikan kami menyediakan ekosistem, infrastruktur, aturan, regulasi, tanah, energi, dan juga dukungan yang tepat yang diperlukan oleh perusahaan mobil Korea untuk dapat hadir,” tambahnya.
Dia mengatakan bahwa ada pembicaraan lanjutan dengan beberapa perusahaan Korea Selatan, termasuk Hyundai Motor Co.
Riyadh telah meluncurkan proyek Saudi Vision 2030, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Kerajaan pada minyak.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Kemitraan dengan Korsel memiliki 40 proyek, dalam lima segmen utama, yaitu energi dan manufaktur, infrastruktur dan digitalisasi, pengembangan Kapasitas, ilmu kesehatan dan ilmu hayati, serta usaha kecil menengah dan investasi.
Nilai gabungan perdagangan antara kedua negara diperkirakan mencapai US$ 30,2 miliar pada tahun 2018, menjadikan Arab Saudi mitra dagang terbesar kedelapan untuk Seoul.
Korsel terutama mengirimkan mobil, komponen laut dan baja ke Saudi. Sedangkan Saudi mengirim minyak mentah dan berbagai produk petrokimia.
Korea Selatan dan Arab Saudi membahas potensi ikatan di segmen pembangkit listrik tenaga nuklir selama pertemuan tingkat menteri bilateral. (T/RS2/P1)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Mi’raj News Agency (MINA)