Riyadh, MINA – Arab Saudi mengutuk rencana baru Israel untuk membangun ratusan unit permukiman di Al-Quds (Yerusalem Timur) yang diduduki, Anadolu Agency melaporkan, Senin (27/3).
Israel, Jumat (24/3), mengeluarkan tender untuk pembangunan 1.029 unit di permukiman Efrat dan Beita Illit di Al-Quds, menurut Peace Now, pengawas anti-pemukiman Israel.
Kelompok itu mengatakan pembangunan permukiman dilakukan meskipun Israel berkomitmen dalam pertemuan puncak pekan lalu di kota Mesir Sharm El-Sheikh untuk menangguhkan pembangunan permukiman baru di Tepi Timur yang diduduki.
Dalam KTT Sharm El-Sheikh, Israel berjanji untuk menghentikan pembahasan setiap unit permukiman baru selama empat bulan dan menghentikan otorisasi setiap pos terdepan selama enam bulan.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan keputusan Israel mewakili kelanjutan dari pelanggaran mencolok yang dilakukan oleh otoritas pendudukan.
Saudi meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dalam mengakhiri pendudukan Israel dan menghentikan praktik provokatif-nya yang akan menghalangi jalan solusi politik berdasarkan Prakarsa Perdamaian Arab serta merusak upaya perdamaian internasional.
Perkiraan menunjukkan sekitar 650.000 pemukim tinggal di 164 pemukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat yang diduduki.
Di bawah hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)