Riyadh, MINA – Pemerintah Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (9/11) memerintahkan warganya keluar dari Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan antara Riyadh dengan Iran dan Hizbullah.
Sebuah pernyataan singkat yang dikeluarkan media negara Saudi Press Agency (SPA), meminta semua orang Saudi yang tinggal di Lebanon atau yang mengunjunginya, untuk pergi sesegera mungkin.
Pesan itu juga memperingatkan orang Saudi untuk tidak melakukan perjalanan ke negara tersebut. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Menyusul di hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Kuwait meminta warganya untuk “segera meninggalkan Lebanon” sebagai tindakan pencegahan terhadap dampak negatif.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kementerian Luar Negeri UEA kemudian memperbarui sebuah peringatan perjalanan ke Lebanon, mendesak warganya untuk tidak bepergian ke negara tersebut dari UEA atau dari negara lain.
Perkembangan tersebut terjadi setelah pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri dalam pidato di televisi dari Riyadh pada Sabtu (4/11). Bukan diumumkan di negaranya sendiri, gtapi di Arab Saudi (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama