qatar.png" alt="" width="701" height="466" />Jeddah, 14 Ramadan 1438/9 June 2017 (MINA) – Sebuah pernyataan bersama yang ditandatangi Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab menyebut 59 orang dan 12 organisasi yang berbasis di Qatar ataupun didanai Qatar termasuk ke dalam daftar teroris.
Menteri luar negeri Qatar mengatakan, negaranya tidak akan pernah menyerah pada tekanan negara-negara tetangga Arab dan tidak akan mengubah kebijakan luar negerinya untuk menyelesaikan perselisihan yang semakin rumit.
Daftar ‘teroris’ versi negara-negara teluk tersebut dirilis pada Kamis, juga mencakup pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin Yousuf al-Qardawi.
“Ini berkaitan dengan komitmen untuk memerangi terorisme, mengeringkan sumber pendanaan terorisme, memerangi ideologi ekstrem dan instrumennya,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Sebanyak 18 orang Qatar yang tercantum dalam daftar tersebut mencakup pengusaha, politisi, dan tokoh, bahkan mantan menteri dalam negeri.
Arab Saudi dan sekutunya termasuk UEA, Bahrain dan Mesir pada Senin memutuskan hubungan diplomatik dengan negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Qatar dengan mengklaim negara kaya energi itu mendukung “ekstremisme”.
Qatar membantah keras tuduhan tersebut.
“Kami belum siap untuk menyerah, dan tidak akan pernah siap untuk menyerah, ini adalah kemerdekaan kebijakan luar negeri kami,” kata Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani kepada Al Jazeera.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Dia juga mengatakan bahwa Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani tidak akan meninggalkan negara tersebut saat “diblokade” negara tetangganya, dan oleh karena itu tidak dapat menghadiri mediasi yang ditawarkan oleh Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.(T/RE1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA