Jakarta, MINA – Menyusul keberhasilan rekonsiliasi di internal Palestina baru-baru ini yang menyatukan fraksi Fatah dan Hamas, Arab Saudi mulai mengubah pandangan terhadap organisasi perjuangan di Jalur Gaza itu.
Hamas yang disebut kerap mendapat dukungan dari Iran, pernah dinyatakan Arab Saudi sebagai organisasi teroris. Namun, saat ditanya mengenai pandangan Hamas kini, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Abdullah Mohammed Al Shuaibi mengungkapkan hal yang berbeda.
“Hamas dulu bekerja sama dengan Iran itulah kenapa Palestina pecah, kini setelah Hamas dengan Abbas bersatu, artinya Hamas telah kembali ke pemerintahan dan tidak ada lagi koalisi dengan teroris,” kata Osama kepada media seusai menghadiri pertemuan dengan pimpinan ormas Islam di Gedung Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Jakarta, Rabu (15/11).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dalam pertemuan dengan puluhan perwakilan ormas itu, Osama juga menjelaskan upaya reformasi di Kerajaan yang baru-baru ini mendapat perhatian khalayak internasional. Setidaknya 11 pangeran saudi di tahan karena dituduh terlibat dalam praktik korupsi.
Korupsi ini juga disebut Osama sebagai upaya melemahkan ekonomi Arab Saudi saat ini. Bahkan, menurutnya, Kerajaan kehilangan banyak investor akibat meningkatnya kejahatan korupsi.
Pertemuan dihadiri berbagai ormas Islam seperti perwakilan dari MUI dan Majelis Ormas Islam (MOI). MOI merupakan wadah perhimpunan ormas Islam seperti Al-Ittihadiyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (PERSIS), Mathla’ul Anwar, Wahdah Islamiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Ikatan Dai Indonesia, Persatuan Tarbiyah Islam, dan Syarikat Islam, MIUMI, dan lainnya.(L/RE1/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata