Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SAUDI RAGU PERAN IRAN DALAM TRANSISI POLITIK SURIAH

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 21 Oktober 2015 - 17:18 WIB

Rabu, 21 Oktober 2015 - 17:18 WIB

483 Views

iran-memo-300x200.jpg" alt="arab iran memo" width="300" height="200" /> Menlu Saudi Adel al-Jubeir (MEMO)

Riyadh, 8 Muharram 1435/20 Oktober 2015 (MINA) – Pemerintah Arab Saudi mengatakan sulit membayangkan Iran memainkan peran dalam upaya solusi damai di Suriah, karena Teheran terlibat dalam konflik dengan menyuplai pasukan dan persejataan untuk mempertahankan rezim Presiden Bashar al-Assad.

“(Iran) harus menarik diri dari Suriah dan berhenti memasok senjata kepada rezim Bashar al-Assad dan menarik milisi Syiah yang dikirim. Dengan begitu (Iran) dapat memiliki peran,” kata Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir saat konferensi pers dengan rekan sejabatnya dari Jerman, Frank-Walter Steinmeier, di Riyadh.

Jubeir mengatakan, seperti dilansir Middle East Monitor, Selasa (20/10) waktu setempat, ia berharap Iran berhenti ikut campur dalam urusan internal negara-negara kawasan seperti Suriah, Irak, Yaman, dan Lebanon.

Ia memperingatkan bahwa Arab Saudi hanya bisa menolerir Bashar al-Assad tetap berkuasa untuk waktu yang singkat sampai terbentuknya badan pemerintah transisi.

Baca Juga: Menlu Suriah akan Lakukan Kunjungan Resmi Luar Negeri Pertama ke Arab Saudi

“Setelah pembentukan badan pemerintah ini, Presiden Assad harus mundur. Jika itu masalah bulan, dua atau tiga bulan atau kurang, yang tidak penting. Tapi Assad tidak memiliki masa depan di Suriah,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Turki dilaporkan siap untuk menerima transisi politik di Suriah dengan ketentuan Presiden Assad tetap berkuasa simbolis untuk enam bulan sebelum mengundurkan diri. Ankara, menurut dua sumber pejabat senior pemerintah, sedang membahas rencana itu dengan beberapa sekutu Barat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier mengatakan tidak bijaksana untuk meyakini bahwa melengserkan rezim Assad merupakan satu-satunya cara untuk memulihkan perdamaian di Suriah.

Di lain hal, Mengomentari masalah Yaman, Menlu Jubeir mengatakan ia menyambut dialog antara pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi atas dasar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga: Qatar Kutuk Keras Pembakaran Rumah Sakit Kamal Adwan oleh Israel

“Kami berharap pemberontak Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Abdullah Saleh serius menerima resolusi PBB,” tegasnya. (T/P022/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: PM Qatar Bertemu Delegasi Hamas untuk Perundingan Gencatan Senjata Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam