Wina, MINA – Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pada hari Senin (25/9), negaranya bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), secara aktif berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama.
Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan perlunya penggunaan nuklir untuk tujuan damai di berbagai bidang, ujarnya saat memberikan pidato pada pertemuan Majelis Umum Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) ke-67 di Wina, Austria, menurut laporan Saudi Press Agency (SPA).
Pangeran Abdulaziz mengatakan, Arab Saudi berharap dapat mengaktifkan pusat kerja sama regional, dalam kemitraan dengan IAEA, untuk mengembangkan kemampuan manusia di bidang kesiapsiagaan dan respons terhadap keadaan darurat radiologi dan nuklir serta aspek peraturan lainnya di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Dia menekankan pentingnya upaya internasional yang terpadu untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan Perjanjian Non-Proliferasi dan pentingnya menghadapi proliferasi nuklir di Timur Tengah, yang mengharuskan penerapan penuh Resolusi No. 1995 untuk membentuk zona bebas senjata nuklirdi Timur Tengah.
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah
Dia juga mengumumkan dukungan negaranya terhadap inisiatif ‘Sinar Harapan’ yang diluncurkan oleh IAEA, dengan kontribusi sebesar $2,5 juta, untuk membantu menyelamatkan nyawa dan mengatasi beban kanker dengan menggunakan teknik nuklir.
Inisiatif ini mencakup proyek-proyek berbasis keberlanjutan yang bertujuan untuk memperkuat peraturan dan infrastruktur yang diperlukan untuk keselamatan radiasi. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah