Jeddah, 16 Rajab 1435/15 Mei 2014 (MINA) – Putra Mahkota Kerajaan Saudi Arabia, yang juga Menteri Pertahanan, Pangeran Salman bin Abdulaziz, menyerukan kerja sama militer yang lebih kuat antara Amerika Serikat (AS) dengan negara-negara Teluk untuk mengatasi ancaman keamanan.
Pangeran membuat pernyataan itu selama pertemuan di Jeddah, Rabu, saat kunjungan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel dengan para menteri dari Dewan Kerjasama Teluk.
“Kami bertemu hari ini di tengah ancaman terus-menerus terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan itu , yang memerlukan koordinasi dalam politik dan strategi pertahanan negara kita, ” kata Pangeran Salman, dilaporkan Khaleej Times yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (15/5).
“Keamanan negara kita dan rakyat kami dalam bahaya, ” tambahnya.
Baca Juga: Yaman Bersumpah Berikan Respons ‘Profesional dan Menyakitkan’ terhadap Serangan AS
“Di antara isu-isu yang menjadi perhatian, adalah “krisis politik” di beberapa negara Arab, serta “upaya untuk memperoleh senjata pemusnah massal dan campur tangan dari negara-negara tertentu” dalam urusan internal negara lain,” katanya tanpa menyebut nama negara yang ia maksud, namun Arab Saudi sedang mengadakan pendekatan untuk memulihkan hubungan dengan Iran.
Dia menyuarakan harapan bahwa “kerja sama terus” dengan Amerika Serikat, menekankan “hubungan bersejarah dan strategis” antara Washington dan negara-negara Teluk (GCC) telah “memberikan kontribusi untuk memperkuat keamanan dan stabilitas di kawasan itu”.
Para pejabat AS telah berjuang untuk meyakinkan negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi, atas kesepakatan nuklir dengan Iran, sementara Saudi khawatir akan membuat Teheran makin berani.
GCC juga telah puas dengan pendekatan hati-hati Washington untuk mempersenjatai pasukan pemberontak di Suriah.
Baca Juga: Israel Langgar Gencatan Senjata di Lebanon, Dua Orang Tewas
Pertemuan AS – GCC diharapkan Hagel memberi kesempatan untuk menggarisbawahi komitmen keamanan AS di Timur Tengah dan untuk memperkuat kebijakan tulus Amerika Serikat ‘mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir dan selanjutnya mendestabilisasi wilayah tersebut.
Pertemuan tersebut juga fokus pada koordinasi “udara dan pertahanan rudal , keamanan maritim serta pertahanan cyber, ” katanya .
Setelah berada di Arab Saudi, Hagel menuju ke Yordania untuk membicarakan perang saudara yang berkecamuk di negara tetangganya Suriah itu.
Sementara itu, Iran pada hari Rabu menyambut tawaran Arab Saudi untuk mencairkan hubungan antara kedua negara, sehari setelah diplomat kerajaan itu mengundang mitranya dari Iran untuk berkunjung.
Baca Juga: Serangan Udara AS ke Yaman Lukai 101 Orang
Teheran, belum mengkonfirmasikan rencana perjalanan ke kerajaan oleh Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif .
Arab Saudi mengambil langkah guna memecahkan kebekuan itu pada Selasa, ketika Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Saud Al Faisal mengatakan ia telah mengundang mitranya dari Iran untuk berkunjung dan menunggu jawaban.
“Saya berharap bahwa Iran memberikan kontribusi untuk stabilitas kemanan di kawasan itu, ” kata Pangeran Saud seperti dikutip oleh kantor berita resmi Saudi .
“Iran adalah negara tetangga dan kita memiliki hubungan dengan itu . Kami berbicara dengan mereka dan berharap untuk mengakhiri perbedaan antara kedua negara,” katanya pula.
Baca Juga: Ribuan Warga Suriah Pesisir Mengungsi ke Lebanon karena Konflik Sektarian
Dalam beberapa bulan terakhir, Zarif mengunjungi beberapa negara Teluk , termasuk UEA dan Oman sebagai tanda memperbaiki hubungan dengan tetangga Iran .
Teheran telah menyatakan minat untuk bekerja lebih erat dengan Arab Saudi juga.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Amir Abdollahian, dikutip pada hari Rabu oleh Al – Alam, saluran TV berbahasa Arab dari TV negara Iran, yang mengatakan bahwa Iran belum menerima undangan tertulis dari Arab Saudi sejauh ini.
“Iran menyambut dialog dan pertemuan untuk membantu menyelesaikan sengketa regional, menghilangkan kesalahpahaman dan lebih mempromosikan hubungan bilateral, ” katanya.
Baca Juga: Suriah Umumkan Berakhirnya Operasi Militer di Wilayah Pesisir
Juru bicara pemerintah Iran, Mohammad Bagher Nowbakht juga menyambut ajakan Riyadh. “Arab Saudi adalah tetangga, memperkuat hubungan dan hubungan bertetangga baik dengan itu adalah untuk kepentingan daerah, ” kata kantor berita resmi IRNA mengutip Nowbakht pada hari Rabu . “Kehendak pemerintah adalah bahwa hubungan dengan Arab Saudi ditingkatkan demi kepentingan kedua negara”.
Zarif , yang berada di Wina pada Rabu itu untuk melakukan negosiasi dengan kekuatan dunia mengenai program nuklir Iran yang kontroversial, tidak segera berkomentar tawaran Saudi ke negaranya. (T/P07/IR )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pelapor PBB Sebut Kejahatan Israel di Tepi Barat Ilegal dan Memalukan