Riyadh, MINA – Arab Saudi pada Senin (22/3) menawarkan kepada militan bersenjata Houthi Yaman sebuah gencatan senjata “komprehensif” yang diawasi oleh PBB, sebagai bagian dari serangkaian proposal baru yang bertujuan untuk mengakhiri konflik enam tahun yang dahsyat.
Namun, Houthi dengan cepat menolak inisiatif tersebut, yang datang ketika pemberontak meningkatkan serangannya terhadap Kerajaan dan mendesak untuk merebut benteng utara terakhir pemerintah Yaman yang didukung Saudi, Nahar Net melaporkan.
Inisiatif itu mencakup “gencatan senjata komprehensif di seluruh negeri di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa”, kata pernyataan pemerintah Saudi.
Pemerintah Riyadh juga mengusulkan pembukaan kembali bandara internasional di Sanaa, ibu kota yang dikuasai pemberontak, dan memulai kembali negosiasi politik antara pemerintah Yaman dan Houthi, kata pernyataan itu menambahkan.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Rencana Kerajaan juga menyerukan penyetoran pajak dan pendapatan bea cukai dari kapal yang membawa minyak ke pelabuhan Laut Merah Hodeida – saluran utama untuk bantuan yang sangat dibutuhkan – dalam rekening bersama bank sentral Yaman.
“Kami ingin senjata benar-benar sunyi,” kata Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
“Inisiatif itu akan berlaku segera setelah Houthi menyetujuinya,” tambahnya, menyebutnya sebagai “kesempatan untuk mengakhiri krisis” di Yaman.
Pemerintah Yaman menyambut baik inisiatif tersebut, sementara Houthi menepisnya sebagai “bukan hal baru” karena mereka menegaskan kembali permintaan agar blokade udara dan laut yang dipimpin Saudi di Yaman dicabut sepenuhnya.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Arab Saudi harus mengumumkan diakhirinya agresi dan mencabut blokade sepenuhnya,” kata juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam, menurut televisi pemberontak Al-Masirah.
Riyadh memimpin koalisi militer menyerang Yaman pada 2015 untuk menopang pemerintah yang diakui secara internasional, tetapi hingga kini belum berhasil menggulingkan pemberontak.
Koalisi mengatakan pihaknya memberlakukan blokade laut dan udara untuk mencegah penyelundupan senjata ke pemberontak dari Iran, satu tuduhan yang dibantah oleh Teheran. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)