Washington, MINA — Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), menegaskan bahwa Kerajaan Saudi tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel kecuali ada jaminan konkret terkait berdirinya negara Palestina merdeka, termasuk pengakuan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan dengan mantan Presiden AS Donald Trump di Washington baru-baru ini. Anadolu melaporkan.
Dalam pertemuan tersebut, Trump mendorong Saudi untuk bergabung dalam kerangka Abraham Accords, perjanjian normalisasi yang sebelumnya telah ditandatangani beberapa negara Arab dengan Israel.
Namun, MbS menolak desakan tersebut, menegaskan posisi Riyadh yang selama ini konsisten menekankan bahwa solusi damai di Timur Tengah harus mencakup hak-hak rakyat Palestina.
Baca Juga: Indonesia–Oman Sepakati Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik, Dinas, dan Khusus
Menurut sumber pejabat AS, pembicaraan antara Trump dan MbS berlangsung tegang ketika desakan normalisasi terus diajukan. MbS dan Raja Salman menegaskan bahwa setiap langkah normalisasi harus melalui jalur yang kredibel, irreversible, dan terikat waktu untuk pembentukan negara Palestina.
Posisi Saudi ini sejalan dengan kebijakan luar negeri Kerajaan yang menekankan prinsip penyelesaian konflik secara adil dan menyeluruh bagi Palestina. Pernyataan ini sebelumnya juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi menanggapi klaim bahwa Riyadh tidak lagi menuntut berdirinya negara Palestina.
Analis Timur Tengah menilai bahwa meski kunjungan MbS ke Washington membahas banyak agenda, termasuk ekonomi dan pertahanan, isu normalisasi dengan Israel bukanlah prioritas Saudi. Riyadh menekankan bahwa tanpa kepastian hak-hak Palestina, hubungan diplomatik dengan Israel tidak akan dilakukan.
Dengan sikap ini, Arab Saudi menegaskan kembali komitmennya terhadap perjuangan Palestina. Bagi komunitas Muslim internasional, termasuk di Indonesia, posisi Saudi memberikan harapan bahwa legitimasi dan hak-hak bangsa Palestina tetap menjadi prioritas utama dalam diplomasi Timur Tengah. []
Baca Juga: Taliban Klaim Serangan Udara Pakistan Tewaskan 10 Orang di Afghanistan Timur
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic