Riyadh, MINA – Dewan Eksekutif Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), Kamis (10/3), memilih saudi/">Arab Saudi sebagai presiden dewan untuk periode 2022-2023.
Saudi Press Agency (SPA) resmi melaporkan, dewan tersebut akan diketuai oleh Duta Besar Saudi untuk Belanda dan perwakilan tetap OPCW Kerajaan, Ziyad Bin Maashi Al-Attiyah.
Dewan adalah badan eksekutif OPCW, yang bekerja untuk mempromosikan implementasi yang efektif dan kepatuhan terhadap konvensi tentang senjata kimia.
Lembaga ini juga mengawasi kegiatan sekretariat teknis OPCW, dan menyetujui rancangan anggaran badan, rancangan laporan tahunan dan laporan khusus yang diserahkan kepada Konferensi Negara Pihak Konvensi.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
saudi/">Arab Saudi adalah salah satu negara pendiri OPCW yang kini sudah mempunyai anggota 192 negara dan telah terpilih sebagai anggota dewan eksekutif sejak didirikan pada 1997 lalu.
Indonesia sendiri pernah menjadi anggota Dewan Eksekutif OPCW dua kali dalam sejarah keanggotaan Indonesia pada OPCW sejak tahun 1998. Indonesia pernah menjadi negara anggota Dewan Eksekutif tahun 2000-2002 dan 2018-2020.
Sementara Indonesia juga menyambut baik keanggotaan Palestina di OPCW pada 2018 lalu. Sampai saat ini, terdapat empat negara yang masih belum menjadi negara anggota, yaitu Israel, Korea Utara, Mesir, dan Sudan Selatan.(T/R1/P2)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)