Riyadh, 1 Dzulhijjah 1435/25 September 2014 (MINA) – Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi mengumumkan, tanggal 1 Dzulhijjah 1435 jatuh pada hari ini, Kamis (25 September 2014). Dengan demikian Idul Adha akan jatuh Sabtu, 10 Dzulhijjah (4 Oktober 2014).
Mahkamah Agung Saudi menyatakan, keputusan tersebut dikeluarkan setelah lembaga-lembaga Rukyatul Hilal di sejumlah daerah di Arab Saudi berhasil melihat Hilal 1 Dzulhijjah pada Rabu (24/9) sore waktu setempat. Mereka yang melihat hilal juga telah diambil sumpah atas kesaksiannya itu.
“Mahkamah Agung menetapkan Hilal Dzulhijjah terlihat pada Rabu sore tanggal 29 Dzulqa’dah 1435 H dengan kesaksian orang-orang terpercaya,” kata Mahkamah Agung Saudi dalam pernyataannya dipublikasikan altelescope.com edisi bahasa Arab yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pernyataan Mahkamah Agung itu tertera dalam pernyataan resmi Nomor 63 Tanggal 29 Dzuqa’dah– 1 Dzulhijjah 1435 H. Dengan adanya penetapan itu jelas bahwa hari Kamis yang bertepatan dengan 25 September 2014 adalah hari pertama bulan Dzulhijjah 1435 H.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Oleh karenanya, pelaksanaan wukuf di Arafah bagi jamaah haji akan dilaksanakan pada hari Jumat yang bertepatan 3 Oktober 2014. Ada pun Idul Adha jatuh pada hari Sabtu 4 Oktober.
Mahkamah memohon semoga Allah menerima seluruh amal shalih dan menghapus segala dosa umat Islam di mana pun berada. Para Jamaah Haji di Saudi juga didoakan semoga Haji mereka berjalan lancar dan mendapatkan pahala yang Agung.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan bulan Dzulqaidah 1435 diistikmalkan menjadi tiga puluh hari sehingga tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Jumat, 26 September 2014.
Sejalan dengan itu, Hari Raya Idul Adha bertepatan dengan hari Ahad, 5 Oktober 2014 yang berarti berbeda atau selisih satu hari dengan ketetapan Arab Saudi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Seperti dipublikasikan di laman resmi Kemenag, pengumuman penetapan awal Dzulhijah tersebut disampaikan Wamenag Nasaruddin Umar melalui konferensi pers usai sidang itsbat penetapan awal Dzulhijah 1435 H yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (24/9) malam.
Rapat penentuan awal Dzulhijah tersebut dihadiri Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag Nur Syam, Sekretaris Bimas Islam Muhammadiyah Amin, sejumlah Ormas Islam dari MUI, Muhammadiyah, Nahdhlatul Ulama, Persis dan lain-lain.
Wamenag mengakui rapat berjalan agak lama lantaran selain adanya perbedaan dalam menetapkan awal Dzulhijah dengan Ormas juga pembahasannya mendalam.
“Semua pihak jarang bertemu. Pada pertemuan ini, semua pihak berkeinginan menyamakan persepsi,” kata Wamenag.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pada sidang itsbat tersebut, lanjut dia, pihaknya mendapat laporan dari 31 titik pengamatan hilal dan semuanya menyatakan tidak melihat hilal. Dengan demikian, bulan Dzulqa’dah diistikmalkan menjadi tiga puluh hari dan tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Jumat, 26 September 2014. Artinya, Idul Adha jatuh pada 5 Oktober 2014. (T/R11/R05/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon