Riyadh, 23 Jumadil Akhir 1436/12 April 2015 (MINA) – Arab Saudi menolak seruan Iran untuk menghentikan serangan udaranya di Yaman dan mengatakan, Teheran tidak boleh ikut campur dalam konflik.
Berbicara pada konferensi pers di ibukota Riyadh, Ahad (12/4), Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud Al-Faisal mengatakan, pemboman udara terhadap posisi pemberontak Houthi adalah usaha untuk membantu pemerintah Yaman yang sah.
“Bagaimana Iran menyeru kami untuk menghentikan pertempuran di Yaman? Kami datang ke Yaman untuk membantu otoritas yang sah, Iran tidak bertanggung jawab atas Yaman,” kata Al-Faisal dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Arab Saudi dan sekutu Arabnya memulai serangan udara terhadap pejuang Houthi di Yaman pada 26 Maret untuk mencegah mereka memperluas kendali di seluruh Yaman.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Houthi menguasai ibukota Yaman pada September tahun lalu dan pada Februari menempatkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dalam tahanan rumah, hingga akhirnya berhasil kabur dan kini berlindung di Riyadh.
Sembilan negara Arab yang juga didukung oleh Amerika Serikat, meluncurkan Operasi Decisive Storm (Badai ketegasan) dalam memenuhi permintaan Presiden Yaman dengan dalih untuk menyelamatkan rakyat Yaman dari milisi Houthi dan sekutunya.
Arab Saudi mengkhawatirkan para pemberontak mengambil alih seluruh negeri dan menjadikan Yaman ke dalam lingkaran Syiah Iran. (T/P001/R05)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)