Jakarta, 14 Ramadhan 1435/12 Juli 2014 (MINA) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kecaman keras Indonesia atas serangan militer Israel ke Jalur Gaza, menambahkan pihaknya sudah mengirimkan surat ke badan-badan internasional untuk menekan Israel.
Mengenai langkah yang diambil Pemerintah Indonesia, Presiden SBY mengatakan, sejak awal ia telah menginstruksikan kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa untuk meningkatkan langkah diplomatik di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Gerakan Non Blok (GNB) guna menghentikan serangan militer Israel.
“Aksi-aksi militer Israel perlu segera dihentikan dan disusul dengan gencatan senjata yang diawasi oleh Dewan Keamanan PBB,” kata Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Jumat (11/7).
Presiden SBY menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri, dan tidak mengambil langkah yang memperpanjang kondisi perang di Jalur Gaza, demikian rilis Sekretariat Kabinet RI yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Presiden SBY juga mengulang kecaman pemerintah Indonesia atas serangan yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza itu dalam sidang kabinet paripurna yang berlangsung di kantor presiden, Jakarta, Jumat (11/7) siang. “Serangan Israel telah melampaui batas, dan tidak proporsional, serta mengakibatkan terjadinya korban sipil,” kata Presiden SBY.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna itu, Presiden mengemukakan, bahwa sore ini ia akan berkomunikasi dengan Presiden Iran Hassan Rouhani selaku Ketua Gerakan Non Blok untuk membahas perkembangan di Palestina itu.
Menurut Presiden SBY, ada empat sasaran diplomasi Indonesia terkait memanasnya situasi di Jalur Gaza yakni dengan menghentikan serangan Israel, gencatan senjata, mencegah balas membalas, dan bantuan kemanusiaan. “Saya mengajak rakyat Indonesia untuk berdoa agar kekerasan di Gaza segera berhenti, dan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada yang menderita,” pinta SBY. (T/P010/P01).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan