Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SBY: INDONESIA TIDAK PUNYA RESEP UNTUK KONFLIK MESIR

Admin - Senin, 29 Juli 2013 - 17:04 WIB

Senin, 29 Juli 2013 - 17:04 WIB

450 Views ㅤ

Jakarta,  22 Ramadhan 1434/30 Juli 2013 (MINA) – Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono merasa prihatin dengan kondisi Mesir saat ini.

 

Apa yang dilakukan oleh militer dengan menghentikan langkah presiden yang terpilih secara demokratis merupakan persoalan tersendiri.

SBY mengatakan, kalau militer melakukan langkah-langkah seperti yang dilakukan di Mesir dengan menghentikan langkah seseorang yang dipilih secara demokratis, itu merupakan persoalan sendiri.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

Menurutnya, situasi di Mesir saat ini semakin sulit menyusul konflik horizontal. “Kita tidak punya resep atau meminta Mesir sebaiknya seperti apa, kita tidak pada posisi itu dan belum tentu juga benar,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seperti dilansir website resmi presiden RI, Senin (29/7).

Langkah rekonsiliasi memang diperlukan dalam perubahan yang sedang dilakukan Mesir. Indonesia pernah mengalaminya pada 1998 lalu, saat itu Indonesia memilih mengajak semua pihak dalam perubahan besar atau reformasi.

“Meskipun gerakan mahasiswa dan reformis menghiasi perpolitikan waktu itu dengan ide-ide reformasi, tetapi pada prinsipnya kita mengajak semua, tidak ada yang kita tinggalkan, tidak ada yang kita keluarkan dari kebersamaan kita sebagai bangsa di masa sulit untuk mengatasi situasi,” tutur SBY.

Sejarah menakdirkan militer Indonesia yang tadinya kuat dan menjadi faktor yang dominan, pada awal reformasi justru mendapatkan tekanan yang luar biasa.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Namun, TNI pada saat itu bukan balik menekan tetapi melakukan reformasi di dalam dirinya. “Itu sebenarnya dukungan penuh terhadap gerakan reformasi dan demokratisasi sehingga sejak awal sudah menjadi bagian dari reformasi,” jelas SBY.

Pelajaran yang bisa dipetik, kalau ada perubahan besar kita harus memikirkan rekonsiliasi dengan mengajak semua. “Kalau semua pihak diajak dalam proses reformasi, situasi akan lebih stabil,” tegas SBY.

Sebagai sahabat Mesir, Indonesia berharap dalam keadaan seperti ini kedua belah pihak yang bertikai dapat menahan diri untuk tidak lebih banyak lagi korban yang jatuh.

Sementara itu, WNI yang berada di Mesir sekarang ini dalam kondisi yang terkontrol. “Ribuan mahasiswa kita dalam keadaan baik. Instruksi saya, jangan melibatkan diri dalam konflik apapun, jauhi tempat-tempat yang membahayakan dan kemudian pelihara komunikasi,” tandasnya. (T/P015/P01).

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda