Kobani, MINA – Dewan Demokrat Suriah (SDC), sayap politik Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi, menolak tuduhan terorisme dari kelompok oposisi dukungan Turki terhadap Partai Kurdi Demokrat (PYD).
SDC hari Selasa (1/8) di Kobani mengatakan, ketika koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat meningkatkan dukungannya terhadap SDF sebagai satu-satunya pasukan yang mampu mengalahkan ISIS, kelompok oposisi Suriah justru mulai melemahkan “revolusi Rojava”, gerakan untuk membentuk wilayah Kurdistan merdeka.
SDC menuduh oposisi Suriah mendorong kelompok seperti ISIS, Al-Nusra dan organisasi sejenisnya untuk menyerang Suriah utara dan memprovokasi perang antara kelompok etnis di wilayah tersebut.
“Meskipun demikian, anggota koalisi terus menegaskan bahwa faksi-faksi ini adalah bagian dari revolusi mereka melawan rezim tersebut (Bashar Al-Assad),” kata SDC. Demikian ARA News memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
SDC menegaskan, PYD yang merupakan bagian dari SDC, mewakili rakyat daerah Kurdi untuk menciptakan pemerintahan mandiri yang demokratis dan dapat mengatur urusannya sendiri sampai Suriah baru terbentuk.
Baru-baru ini, kelompok oposisi Koalisi Nasional melalui media mengikuti kebijakan Turki dengan memasukkan SDF dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) sebagai kelompok “teroris”. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera