Sebanyak 104 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang Sentani

, MINA – Penanganan darurat dampak banjir bandang di Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua terus dilakukan.

gabungan terus menemukan korban sehingga jumlah korban terus bertambah. Hingga Rabu (20/3) pagi WIB, tercatat 104 orang meninggal dunia, sebanyak 160 orang luka-luka dan 79 orang belum ditemukan.

“Ada 40 korban meninggal dunia yang belum diidentitikasi sehingga Bupati Jayapura memutuskan korban akan dimakamkan secara massal besok, Kamis (21/3),” kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas dalam keterangan tertulis yang diterima MINA.

Sutopo mengatakan, pemakaman massal diputuskan setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak gereja. Pemda Jayapura sudah menyiapkan lahan dan kendaraan untuk pemakaman massal.

“Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan anggota keluarganya belum ditemukan,” jelas Sutopo.

Sutopo juga mengungkapkan bahwa pengungsi terus bertambah. Tercatat 9.691 orang mengungsi yang tersebar di 18 titik pengungsi.

“Bertambahnya jumlah pengungsi karena rasa trauma dan takut akan adanya banjir bandang susulan mengingat hujan masih sering turun di wilayah Jayapura,” ujarnya.

Dia menilai, bertambahnya pengungsi menyebabkan beberapa tempat pengungsian penuh dan kondisinya tidak nyaman. Dari 18 titik pengungsian yang ada saat ini akan dikumpulkan menjadi 6 titik pengungsi agar memudahkan distribusi bantuan.

Pendataan kerusakan bangunan akibat bencana juga terus dilakukan. Tercatat 375 rumah rusak berat, 5 unit ibadah rusak berat, 8 sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, 4 jembatan rusak berat, 4 ruas jalan rusak berat dan kerusakan bangunan lainnya.

Berbagai upaya penanganan darurat dilakukan oleh 2.317 personil dari 28 lembaga dan organisasi, seperti evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, dapur umum, penanganan pengungsi perbaikan sara prasana darurat, dan lainnya.

Balai Besar Jalan Nasional masih melakukan pembersihan jalan protokol Sentani dengan mengerahkan 14 unit ekskavator dan 3 unit loader.

Bupati Kabupaten Jayapura telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung mulai 16 – 29 Maret 2019. Daerah yang terdampak bencana, bukan hanya Distrik/Kecamatan Sentani saja, ternyata lima distrik yaitu Distrik Sentani, Waibu, Sentani barat, Ravenirara, dan Depapre.

Sementara itu Gubernur Papua telah menetapkan tingkatan bencana  ini adalah bencana darurat provinsi karena terjadi di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

Bantuan dari  pusat, pemda, masyarakat dan dunia usaha terus mengalir. BNPB telah menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1,5 miliar untuk operasional penanganan darurat yaitu Rp 1 miliar untuk BPBD Kabupaten Jayapura, Rp 250 juta untuk BPBD Kota Jayapura, dan Rp 250 juta untuk BPBD Provinsi Papua. (R/Ais/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.