Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 122.490 Pengungsi Gunung Agung Perlu Logistik

Risma Tri Utami - Jumat, 29 September 2017 - 20:57 WIB

Jumat, 29 September 2017 - 20:57 WIB

339 Views ㅤ

Bali, MINA – Pengungsi Gunung Agung di kampung Glegel, Klungkung, Bali membutuhkan banyak bantuan logistik. Berdasarkan data BNPB, jumlah pengungsi terus bertambah mencapai 122.490 jiwa yang tersebar di 508 titik pengungsian.

Jum’at (29/9) pagi, relawan Rumah Zakat menyiapkan sarapan untuk para pengungsi yang berada di sekitar Pos Kemanusiaan Rumah Zakat. Selain menyiapkan makanan berat, relawan juga menggelar Pos Hangat yang menyediakan minuman hangat bagi para pengungsi.

“Selain makanan berat, kami juga menyediakan Pos Hangat. Selain itu, hari ini kami akan menggelar kegiatan bermain sambil belajar untuk anak-anak. Karena kami melihat mulai ada warga yang sakit, maka rencananya besok akan mengadakan aksi siaga sehat,” ungkap Relawan Rumah Zakat, Dhika dalam keterangan pers yang diterima MINA, Jum’at (29/9) siang.

Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali masih tetap tinggi. PVMBG melaporkan terpantau 329 kali gempa vulkanik dangkal, 444 kali gempa vulkanik dalam, dan 56 kali gempa tektonik lokal. Secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas kawah puncak. Jumlah gempa ini lebih banyak daripada Selasa (26/9) kemarin. Bahkan, getaran gempa yang dirasakan juga meningkat oleh warga sekitar.

Baca Juga: Banjir Kota Jambi Rendam Sekolah dan Rumah Warga

Rekomendasi PVMBG adalah masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung maupun di seluruh area di dalam radius 9 kilometer dari puncak Gunung Agung. Di dalam radius ini tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalamnya.

Pengungsi berada di GOR, balai desa banjar, rumah penduduk, dan kerabatnya. Banyak titik pengungsian menyebabkan distribusi logistik dan bantuan terkendala karena petugas harus menyalurkan ke lokasi pengungsian yang terpencar.

“Kebutuhan mendesak para pengungsi saat ini diantaranya tambahan logistik dan dapur umum, air mineral, selimut, obat-obatan dan tenda,” tutup Dhika. (R/R09/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: STISA Abdullah Bin Mas’ud dan Kantor Berita MINA Jalin Kerjasama Pengembangan Jurnalistik dan Literasi Digital

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Indonesia