Jeddah, MINA – Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Dr. Tawfiq al-Rabiah, mengatakan, lebih dari 13,5 juta Muslim menunaikan ibadah umrah selama tahun 2023.
Menurutnya, ini jumlah jamaah internasional tertinggi yang pernah menunaikan ibadah umrah.
“Tahun lalu terjadi peningkatan jumlah jamaah haji sebesar 58 persen, dengan total lima juta lebih banyak jamaah dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Menteri Rabiah pada Konferensi dan Pameran Layanan Haji dan Umrah, dikutip dari Al Arabiya, Senin (15/1).
“Saya senang menyampaikan kabar baik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah jamaah haji tertinggi yang datang dari luar Kerajaan Arab Saudi pada tahun 2019 adalah 8,5 juta orang. Tahun ini (2023), dan mengingat fasilitas yang diperkenalkan oleh kepemimpinan Kerajaan, jumlahnya meningkat menjadi 13.550.000 juta jamaah umrah,” kata al-Rabiah.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Umrah adalah ibadah haji ke Mekah di Arab Saudi yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, berbeda dengan haji yang memiliki waktu tertentu.
Menurut al-Rabiah, negara tersebut telah melakukan perbaikan signifikan untuk mengembangkan infrastruktur tempat suci melalui proyek-proyek yang bernilai melebihi $1,3 miliar.
Beberapa pengembangan yang dilakukan termasuk penambahan 150.000 unit AC baru untuk membantu jamaah melaksanakan ibadah haji selama bulan-bulan musim panas dan lebih dari 14.000 toilet dan area mandi.
Peluncuran e-Visa
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dalam konferensi tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Waleed el-Khereiji mengungkapkan peluncuran visa elektronik atau e-visa pada Desember 2023 bagi jamaah umrah, membantu mereka dengan mudah mendapatkan izin masuk tanpa perlu mengunjungi kedutaan secara fisik.
Visa elektronik juga akan membantu mengatasi tantangan kesehatan dan keamanan, seperti visa palsu, yang telah dicegah oleh kementerian melalui koordinasi dengan otoritas keamanan, tambahnya.(T/R5/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu