Tunis, MINA – Pihak berwenang Tunisia pada Kamis (12/8) menangkap 14 pejabat dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk tiga orang lainnya, termasuk mantan menteri industri, atas dugaan keuangan dan administrasi di sektor fosfat.
“Izin diberikan untuk menangkap 14 tersangka dan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap tiga orang lainnya, yang sedang diburu karena kecurigaan korupsi keuangan dan administrasi terkait kasus ekstraksi dan transportasi fosfat,” kata juru bicara kantor kehakiman ekonomi dan keuangan, Mohsen Al-Dali dalam sebuah pernyataan, MEMO melaporkan.
Dijelaskannya, mantan Wakil Sekretaris Kementerian Perindustrian, pemerhati negara Kementerian Keuangan, Direktur Departemen Pertambangan Kementerian Perindustrian, Direktur Pembelian, dan dua mantan General Manager Gafsa Phosphate Company (CPG), dan empat manajer perusahaan outsourcing, termasuk dua saudara kandung anggota parlemen, semuanya telah ditangkap.
Al-Dali menambahkan bahwa mantan menteri industri, mantan wakil, dan mantan CEO sedang ditangkap.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Pada hari Selasa (10/9), larangan perjalanan dikenakan pada 12 tersangka atas dugaan korupsi keuangan dan administrasi dalam kasus yang sama.
Pada tanggal 2 Agustus, Presiden Tunisia Kais Saied berjanji untuk mengawasi penuntutan pihak-pihak (tidak disebutkan namanya) yang terlibat dalam mengganggu produksi dan transportasi fosfat.
Tunisia yang merupakan salah satu pengekspor fosfat paling terkemuka di dunia sebelum revolusi 2011, akhir-akhir ini terpaksa membeli fosfat karena gangguan dalam produksi dan transportasi zat tersebut, akibat protes massa.
Pada 25 Juli, Saied mengumumkan bahwa dia memutuskan untuk membekukan pekerjaan Parlemen, mencabut kekebalan semua deputi, mengambil alih kantor Kejaksaan, dan memberhentikan Perdana Menteri Hichem Mechichi, menyusul meletusnya protes di beberapa kota. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin