Riyadh, 16 Dzuhijjah 1436/ 30 September 2015 (MINA) – Riyadh, 16 Dzuhijjah 1436/ 30 September 2015 (MINA) – Duta Besar China Li Chengwen mengatakan, sekitar 14.000 Muslim China datang ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini, dan lebih dari 20 juta Muslim Cina merayakan Idul Adha dengan saudara-saudara Muslim mereka di seluruh dunia.
Chengwen membuat sebuah pernyataan sebelum ulang tahun ke-66 berdirinya Republik Rakyat China yang jatuh pada 1 Oktober besok.
“Atas nama staf dari Kedutaan Besar China di Inggris dan saya sendiri, saya ingin menyampaikan selamat liburan dan selamat melaksanakan ibadah haji untuk Muslim Cina di Arab Saudi,” kata utusan Duta Besar China itu seperti dilaporkan Arab News dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia menambahkan, keinginannya juga untuk mengucapkan terima kasih dengan sepenuh hati kepada pemimpin Kerajaan Saudi atas perawatan dan kontribusi mereka terhadap jamaah haji dari China.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Sebagai seorang Muslim, saya ingin menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada semua Muslim yang melaksanakan haji tahun ini, dan menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Raja Salman, kepada pemerintah dan seluruh rakyat Saudi atas pengamanan dan kenyamanan yang mereka sediakan untuk semua Muslim yang melakukan haji tahun ini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan selamat Idul Adha dan harapan terbaik untuk para pemimpin dan orang-orang dari Arab Saudi serta Muslim di seluruh dunia.
“Selama 66 tahun, di bawah kepemimpinan Partai Komunis China, prestasi besar China telah didapatkan berkali-kali. Terutama sejak dibukanya kebijakan reformasi pada 1978 perekonomian China telah berkembang pesat. Pada 2014, PDB China mencapai 10,3 triliun dolar. China menjadi negara kedua dengan PDB lebih dari $ 10 triliun sepanjang sejarah dunia. Pada 2014 juga, China masih menjadi bangsa dengan total nilai impor dan ekspor melebihi $ 4 triliun, terbesar di dunia,” katanya.
Ia menambahkan, pada awal tahun ini saja, meski ekonomi mulai menurun, namun China tetap bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan kecepatan tinggi hingga 7 persen. Pada Januari-Agustus investasi asing yang masuk ke China tumbuh sebanyak 9,2 persen dan kontribusi China untuk pertumbuhan ekonomi dunia lebih dari 30 persen.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
China masih menjadi negara dengan perekonomian paling dinamis dan menarik di dunia. Karena itu menurutnya, tahun 2015 ini juga menjadi satu tanda ulang tahun ke 25 pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Inggris. Selama 25 tahun terakhir kedua negara telah menjadi mitra strategis dan sudah mencapai hasil yang bermanfaat dalam berbagai bidang.
“Saling menghormati adalah premis utama dari hubungan Sino-Saudi. Terlepas dari kondisi nasional yang berbeda, Cina dan Kerajaan Saudi mematuhi prinsip saling menghormati dan kesetaraan.
Ia juga menambahkan, China dan Kerajaan Saudi akan selalu menghormati satu sama lain menurut tradisi budaya, sistem sosial dan kepentingan dan keprihatinan.
Dia juga mengatakan, mewakili peradaban Cina dan peradaban Islam, China dan Inggris menganjurkan untuk saling menghormati, membangun keharmonisan dan dialog antar peradaban.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Hubungan persahabatan antara China dan Inggris menjadi model akomodasi antara peradaban yang berbeda. Saling menghormati dan toleransi antara Cina dan Kerajaan Saudi serta menjamin arah yang benar dalam hubungan Sino-Arab,” tegasnya. (T/nrz/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata