Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 173 Santri Hafal Al-Quran Dapat Beasiswa ke Turki

habibi - Selasa, 2 Agustus 2016 - 14:36 WIB

Selasa, 2 Agustus 2016 - 14:36 WIB

786 Views ㅤ

Jakarta, 28 Syawwal 1437/2 Agustus 2016 (MINA) – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI mengadakan Wisuda Santri Hafidz Al-Quran dan Pelepasan Pemberangkatan ke Turki, Program Beasiswa Tahfidz Al-Quran (PBTQ) tahun 2016 di Kantor Kemenag Jakarta, Selasa (2/8).

Ada 173 santri yang siap berangkat. Kloter pertama pemberangkatan akan dilakukan malam ini dengan jumlah 80 orang, kloter kedua esoknya 59, dan kloter terakhir sebanyak 34 orang.

“Saya ucapkan selamat khususnya kepada santri yang telah mengahafalkan Al-Quran dan melanjutkan studinya ke Turki,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya, demikian Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkannya.

Ia menambahkan, bahwa pengiriman para santri PBTQ ke Turki ini, tidak mempengaruhi apapun yang terkait dengan apa yang terjadi di Turki.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Kejadian yang di Turki tidak terpengaruh terkait kerjasama ini. Ini tidak hanya membantu masyarakat Indonesia, tapi dunia bagaimana menyebarluaskan agama Islam yang cinta kedamaian, moderat. Maka harus dijaga dan dikembangkan,” ujarnya.

Program Beasiswa Tahfidz Al-Quran (PBTQ) Kementerian Agama-UICCI adalah bentuk pelaksanaan kerjasama antara Dirjen Pendis Kemenag dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia-Turki/United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey (UICCI).

Fasilitas Beasiswa adalah layanan pendidikan termasuk akomodasi dan konsumsi selama mengikuti pendidikan ditanggung oleh UICCI, serta transport keberangkatan dan kepulangan ditanggung Kementerian Agama RI. (L/M09/R04/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia