Jakarta, MINA – Sebanyak 290 peserta hafidz (penghafal Al-Quran) mengikuti Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Al-Hadis (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud Rahimahullah Tingkat Nasional ke-11 tahun 2019, di Jakarta.
“Para peserta adalah para hafidz Al-Quran dan hadis terbaik dari berbagai daerah di Indonesia, yang diutus oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi dan Pondok Pesantren,” kata Dirjen Bimas Islam Muhamadiyah Amin, Senin (28/1).
Kegiatan ini diselanggarakan atas kerjasama Kementerian Agama dengan Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Indonesia ini dilaksanakan selama empat hari, 28 -31 Januari 2019, di Jakarta.
Peserta MHQH terbagi menjadi 160 orang peserta putra dan 100 peserta putri yang mengikuti hafalan 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz. Sedangkan untuk hafalan hadis diikuti sebanyak 30 peserta.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menurut Amin, kegiatan tahunan ini memberikan berbagai manfaat bagi pengembangan khasanah Islam di Indonesia. Tujuan kegiatan ini untuk mendorong dan menggairahkan pendidikan Islam khususnya pengembangan pendidikan Al-Quran dan Hadis di tanah air.
“Kegiatan ini strategis, sehingga kita bisa melahirkan penghafal Al-Quran dan Hadis yang lebih banyak di masa mendatang,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, musabaqah yang dilaksanakan diharapkan dapat mengembangkan minat generasi muda Islam di tanah air untuk mendalami ilmu-ilmu Al-Quran dan hadis.
“Ilmu-ilmu Al-Quran dan hadis tidak boleh pudar dari masa ke masa,” tambahnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Ia menambahkan, kegiatan MHQH merupakan sarana untuk mempererat persaudaraan antara Indonesia dan Arab Saudi.
“Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan di Indonesia ini, tentu saja dapat mempererat hubungan baik dan kerja sama dua negara,” tambahnya. (R/R10/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September